Kementerian Agama Menghapus Keterangan Islam Di Belakanag Gelar Akademik

On Sabtu, Agustus 20, 2016

Sahabat Abdima,
Kementerian Agama (Kemenag) baru-baru ini mengeluarkan aturan mengenai gelar akademik. Di dalam peraturan terbarunya yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2016, Kemenag menghapus keterangan Islam atau biasa disingkat I di dalam gelar akademik. Aturan ini berlaku untuk seluruh kampus di bawah naungan Kemenag dan tidak berlaku surut.

Kementerian Agama Menghapus Keterangan Islam Di Belakanag Gelar Akademik

Sebagaimana kami lansir dari Media Nasional Jawa Post, bahwa Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Kamaruddin Amin membenarkan, ketentuan baru soal gelar akademik itu.
Perubahan di gelar akademik S1 dan S2. Sementara untuk S3 tetap doktor seperti umumnya
Di antara gelar yang mengalami prubahan adalah untuk lulusan sarjana di fakultas atau jurusan tarbiyah. Contohnya sarjana program studi (prodi) Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Arab sebelumnya bergelar S.Pd.I (sarjana pendidikan Islam) kemudian diganti menjadi S.Pd. Perubahan lainnya adalah untuk lulusan Komunikasi dan Penyiaran Islam gelarnya berubah dari S.Kom.I menjadi S.Sos (sarjana sosial).

Dirjen Pendis juga menuturkan bahwa perubahan gelar akademik dengan menghapus keterangan Islam (I) supaya lebih fleksibel. Artinya dengan gelar yang baru ini ketika ingin mendaftar pekerjaan di mana-mana supaya sama dengan lulusan kampus lain.

Meskipun begitu Dirjen Pendis mengatakan kompetensi atau kekhususan keislamannya tetap dijelaskan di lembar surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). Contohnya di dalam SKPI sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) akan tertulis lulusannya memiliki kompetensi pendidikan Islam. Begipula untuk lulusan lain seperti Jusnalistik Islam, Hukum Tatanegara Islam, dan Hukum Pidana Islam.

Rektor IAIN Jember Babun Suharto menyambut baik perubahan penamaan gelar akademik di kampus Kemenag. ’’Dengan begitu tidak ada lagi perbedaan antara lulusan kampus umum dengan agama,’’ jelasnya.

Dia juga berharap Kemenag mengubah nama jurusan atau prodi yang menggunakan istilah bahasa Arab. Seperti Muamalah, Jinayah, dan Akhwal Syahsiyah. Menurutnya Ahkwal Syahsiyah bisa diganti dengan hukum keluarga. ’’Bisa mudah dikenal masyarakat dan lebih eye-cathicng,’’ kata guru besar bidang ilmu manajemen itu.

Demikian info mengenai Kementerian Agama Menghapus Keterangan Islam Di Belakanag Gelar Akademik, bagi yang belum lulus bersiaplah mendapat gelar yang sama dengan lulusan umum dan bagi yang telah lulus berbanggalah karena kedepan tidak lagi ada tambahan Islam (I) dibelakang gelar sehingga hanya anda yang memilikinya._Abdi Madrasah

Direktorat Madrasah Kembali Menggelar Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN)

On Selasa, Mei 24, 2016

Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Madrasah kembali menggelar Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) untuk yang kedua kalinya. Kegiatan ini berlangsung mulai hari ini, Selasa-Sabtu (24 sampai dengan 28 Mei 2016) di Bumi Perkemahan Pantai Liang, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku dengan fokus pada problem-problem global yang sedang menimpa generasi muda.

Direktorat Madrasah Kembali Menggelar Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN)

Sebagaimana kami kutip dari situs pendidikanislam.id, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan dalam jumpa pers di Kantor Kemenag Jakarta Pusat mengatakan, keberadaan Pramuka sebagai sebuah wadah positif menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan dan penguatan budaya penting untuk menjadi titik pijak pendidikan bagi generasi muda.

“Kegiatan Pramuka ini sangat penting di saat bangsa Indonesia prihatin dengan problem generasi muda bangsa dewasa ini, antara lain terkait menurunnya jiwa nasionalisme, meningkatnya berbagai kenakalan remaja, dan meningkatnya kasus radikalisme dan tindakan terorisme di kalangan generasi muda,” ujar Nu Kholis Setiawan.

Menurutnya, gerakan pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Dalam kegiatan yang mengambil tema besar Membangun Kemandirian dalam Bingkai Persatuan menuju Cita Bahari Indonesia ini selain menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti kegiatan keagamaan, pendidikan dan seni budaya, keterampilan, wisata, bakti sosial, kegiatan yang diikuti oleh perwakilan siswa Madrasah Tsanawiyah di Indonesia ini juga akan digelar berbagai kegiatan lomba produktif._Abdi Madrasah

Integrasi Sistem Interface PDSPK Kemdikbud Dengan EMIS Ditjen Pendidikan Islam

On Senin, April 25, 2016

Sahabat Abdima,
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa Data EMIS dikelola unit khusus pengelola pendidikan Islam di lingkungan Kementerian Agama saat ini telah digunakan sebagai data rujukan yang akurat, valid dan diakui oleh Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) serta diharapkan dapat menyediakan data dan sistem informasi yang bermutu bagi seluruh stakeholder Ditjen Pendidikan Islam. Pada tiap-tiap Direktorat di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam bekerja berdasarkan data, tidak mungkin ada perencanaan dan pelaksanaan tanpa adanya data yang menjadi dasar pertimbangan (baseline).

Integrasi Sistem Interface PDSPK Kemdikbud Dengan EMIS Ditjen Pendidikan Islam

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pengelolaan data referensi peserta didik dan ketenagaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Agama maka direncanakan akan dilakukan integrasi sistem interface pengelolaan data tersebut, khususnya antara PDSPK (pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan) kemdikbud dengan EMIS (Education Management Information System) Ditjen Pendidikan Islam.

Dengan adanya integrasi kedua sistem ini diharapkan akan mampu mendongkrak kinerja pengelolaan data pendidikan kedua Kementerian baik dalam aspek kebijakan teknis, pengumpulan, pengolahan, penyajian, pendayagunaan, pelayanan, koordinasi, fasilitasi hingga validasi verifikasi dan integrasi.

Adapun data referensi yang dimaksud dan dikelola oleh Kemdikbud dan Kemenag (Ditjen Pendidikan Islam), meliputi nomor identitas yang terverifikasi dan tervalidasi keabsahannya, yakni antara lain :
  1. NPSN (Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional);
  2. NISN (Nomor Induk Siswa Nasional);
  3. NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan); dan
  4. NPYP (Nomor Pokok Yayasan Pendidikan).
Lebih-lebih untuk meningkatkan kualitas data, Kemdikbud dan Kemenag (Ditjen Pendidikan Islam) akan melakukan integrasi sistem interface data transaksi dalam satu mekanisme pengelolaan data, contoh diantaranya : data tunjangan guru, data rehab, data KIP, data ijazah, data BOS, data Ujian Nasional baik yang dikelola oleh Kemenag, Kemdikbud, SNMPTN, BAN-SM, TNP2K.
Sumber : Diolah dari Situs Ditjen Pendis

Demikian info mengenai Integrasi Sistem Interface PDSPK Kemdikbud Dengan EMIS Ditjen Pendidikan Islam, semoga saja apa yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan barang tentu memberi dampak positif dan kemanfaatan bagi Ditjen Pendis pada umumnya dan Madrasah pada khususnya._Abdi Madrasah

Sains, Gerhana Matahari, Dan Tata Cara Shalat Gerhana

On Selasa, Maret 08, 2016

Sahabat Abdima,
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, tidaklah terjadi gerhana karena kematian seseorang, tidak pula karena kelahiranya, maka jika kalian melihat gerhana, berdo'alah kepada Allah, bertakbir, sholat dan bersedekah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan data astronomis bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 bertepatan tanggal 29 Jumadil Ula 1437 H, disebagian wilayah Indonesia akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) dan disebagian yang lain akan terjadi Gerhana Matahari Sebagian (GMS).

Sains, Gerhana Matahari, Dan Tata Cara Shalat Gerhana

Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi pada wilayah Palembang, Tanjung Pandan, Muko-muko, Palangkaraya, Balik Papan, dan Ternate. Sedangkan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) akan terjadi pada wilayah Padang, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Aceh.

Bagi kita, umat Islam disunahkan untuk menunaikan Shalat Gerhana Matahari (Kusuf) oleh karena itu Kementerian Agama menghimbau umat Islam untuk melaksanakan Shalat Sunnah Gerhana Matahari atau Shalat Kusuf.

Berikut dibawah ini Tata Cara Shalat Gerhana :
  1. Niat di dalam hati (saya niat shalat sunnah gerhana matahari/kusuf dua rakaat karena Allah Ta'ala);
  2. Takbiratul ihram;
  3. Baca do'a iftitah, berta'awudz, lalu baca Al-Fatihah dan surat yang panjang dengan tidak dikeraskan suaranya;
  4. Ruku' sambil memanjangkanya;
  5. Bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan Sami'Allahu Liman Hamidah, Rabbana wa lakalhamd';
  6. Setelah i'tidal, membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang (lebih singkat dari yang pertama);
  7. Ruku' kembali (lebih pendek dari ruku' sebelumnya);
  8. I'tidal;
  9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku' lalu duduk diantara dua sujud dan sujud kembali;
  10. Bangkit dari sujud, lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'aat pertama (bacaan dan gerakanya lebih singkat dari sebelumnya);
  11. Tasyahud;
  12. Salam;
  13. Setelah salam, Imam menyampaikan khutbah kepada para jama'ah yang berisi anjuran berdzikir, berdo'a, beristigfar, sedekah, dan hal baik lainya.

Demikian mengenai Sains, Gerhana Matahari, Dan Tata Cara Shalat Gerhana, informasi ini bersumber dari Pusat Informasi dan Humas Kemenag RI, semoga ada manfaatnya._Abdi Madrasah

Ditjen Pendis Terbitkan Buku Madrasah Mencetak Generasi Emas

On Selasa, Februari 09, 2016

Sahabat Abdima,
Beragam prestasi terus dihasilkan oleh siswa-siswi Madrasah, baik ditingkat Nasional maupun internasional. Dari hari ke hari, Madrasah identik dengan prestasi. Beragam prestasi itu tak hanya datang dari anak-anak yang belajar di Madrasah Negeri, tetapi juga Madrasah Swasta.

Oleh karena itu bersamaan dengan Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif, buku yang berisi 25 Nama Guru Madrasah Inspiratif rekomendasi Kementerian Agama yang mencatat spirit pengabdian yang luar biasa dari para guru Madrasah diberbagai daerah di Indonesia. Menteri Agama RI beliau Bapak Lukman Hakim Saifuddin juga melaunching buku yang berjudul "Madrasah Mencetak Generasi Emas".

Madrasah Mencetak Generasi Emas

Dalam pengantarnya, Tim Penulis Buku Madrasah Mencetak Generasi Emas ini menyampaikan bahwa Penulisan buku ini dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada para siswa yang saat ini masih sedang belajar di Madrasah. Para Guru dan Kepala Madrasah juga layak membaca kisah sukses para alaumni Madrasah ini untuk ditularkan kepada siswa-siswi mereka di berbagai daerah di Indonesia.

Para siswa yang berprestasi tidak harus berasal dari Madrasah Unggulan,atau Madrasah yang berada di pusat kota, atau Madrasah yang berstatus Negeri. Buku ini mencatat bahwa para siswa Madrasah di berbagai pelosok tanah air juga bisa tampil ke pentas nasional maupun Internasional.

Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam beliau Bapak Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA dalam sambutanya pada buku ini antara lain beliau menyampaikan, Buku "Madrasah Mencetak Generasi Emas" ini hanya berhasil merekam 25 siswa-siswi yang berprestasi. Ada ribuan siswa-siswi Madrasah lainya yang memiliki prestasi serupa atau bahkan lebih baik. Tapi ini hanyalah awal kita untuk memberikan informasi kepada mereka yang belum berprestasi. Kita berharap semua anak Madrasah mengambil spirit yang telah diperlihatkan teman-temannya melalui prestasi yang sudah diraihnya.

Untuk melihat dan membaca kisah para generasi emas Madrasah, silahkan mengunjungi situs Ditjen Pendis karena telah dipublikasikan dalam bentuk e-paper, atau untuk lebih mudahnya silahkan buka tautan dibawah ini :
MADRASAH MENCETAK GENERASI EMAS

Kita semua berharap Madrasah akan terus dan terus mencetak lulusan-lulusan yang terbaik, yang akan menghadirkan kembali masa kejayaan Islam dan mencetak para generasi Emas bangsa ini.

Demikian info mengenai Ditjen Pendis Terbitkan Buku Madrasah Mencetak Generasi Emas, Semoga Madrasah Lebih Baik sehingga Lebih Baik Madrasah._Abdi Madrasah

Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif

On Minggu, Januari 31, 2016

Sahabat Abdima,
Pada beberapa waktu yang lalu Menteri Agama RI beliau Bapak Lukman Hakim Saifuddin telah melaunching sebuah buku yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam  Kementerian Agama dengan judul Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif.

Buku yang berisi 25 Nama Guru Madrasah Inspiratif yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama dan berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta ini mencatat spirit pengabdian yang luar biasa dari para guru Madrasah diberbagai daerah di Indonesia.

Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif

Di dalam kalimat-kalimat pengantarnya, Direktur Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, MA mengatakan :

Buku "Keteladanan Sosok Para Guru Madrasah Inspiratif" ini berusaha merekam kerja keras pada Kepala dan Guru Madrasah dalam memajukan Madrasahnya. Beliau berharap buku semacam ini bisa menginspirasi, patut menjadi percontohan dan sekaligus penyemangat bagi guru-guru lain diberbagai daerah di Indonesia.

Berikut ini daftar Nama Guru Madrasah yang terdapat dalam buku "Keteladanan Sosok Para Guru Madrasah Inspiratif" yang diterbitkan oleh Direktorat jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama :
  1. Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd : Arsitek Madrasah Berkelas Dunia;
  2. Hj. Nibras OR Salim : Kreator RA Modern;
  3. No'man Afandi, S.Pd : Antarkan Siswa Madrasah Swasta ke Pentas Internasional;
  4. Drs. H. Nursalim, M.Pd.I : Pelopor Madrasah Riset, 9 Penemuan Baru Telah Dipatenkan;
  5. Drs. Sumarno : Menempuh Perjalanan 115 KM Setiap Hari di Papua;
  6. Hendro Murjoko, M.Pd : Teladan di Mataram Teladan;
  7. TGH Juaini, M.H, Lc : Penerima Penghargaan Internasional Ramon Magsaysay;
  8. Dra. Hj. Sarkiah Hasiru, M.Si : Juara Kompetisi Kepala SLTA, Centre School-nya Menjadi Idola;
  9. Endra Irawati, S.Pd.I : Guru Muda Berprestasi dari Tanah Bugis;
  10. Ismail Z. Betawi, S.Pd : Wujudkan Madrasah Ekslusif di NTT;
  11. H. Abdul Jalil : Peintis MIN, MTsN, dan MAN Model di Malang;
  12. Dra. Jetty Maynur, M.Pd : Ustadzah yang Merintis dan Membawa Madrasah ke Tigkat Internasional;
  13. Widya Lestari, SE, M.M : Pencetus umah Belajar Akar Ilalang;
  14. Joko Miranto : Sosok Low Profile di Balik Sukses MAN IC Gorontalo;
  15. Vera kartina, S.Pd : Kembangkan Madrasah di Daerah Minoritas;
  16. Najmah Katsir, M.Pd : Mengubah Kelemahan Menjadi Peluang;
  17. Drs. H. Muliardi, M.Pd : Mengantarkan Madrasahnya Menjadi yang Terbaik Tingkat Nasional;
  18. Nasrudin Latif, S.Pd.I : Sang Guru blogger, Mengatasi Kerumitan Birokrasi;
  19. Dr. H. Ahmad Zaenuri, M.Pd.I : Madrasah Ungglah: Mimpi Anak petani yang Menjadi Kenyataan;
  20. Diah Wijiastuti, S.S : Guru Madrasah Spesial Bahasa Jepang;
  21. Drs. Suhardi, M.Pd.I : Menyulap Madrasah Biasa menjadi Luar biasa;
  22. Drs. Tugi Hartono : Terlibat Proyek Kolaborasi Majalah Digital dengan 36 Negara;
  23. Zahril, S.Pd.I : Merintis dan Mengembangkan Pendidikan di Daerah Terpencil;
  24. Farida Halalutu, S.Pd.I : Selalu Ingin Madrasahnya Tampil di Depan dan Menjadi Unggulan;
  25. Nisih Rahayu, S.Pd.I : Mendidik di Tengah Keterbatasan.
Ke-25 guru inspiratif diatas tak pernah berhenti berproses, mereka terus belajar dan menimba ilmu, melakukan studi banding guna mewujudkan impianya. Untuk melihat dan membaca kisah mereka selengkapnya, rekan-rekan guru Madrasah dapat mengunjungi situs Ditjen Pendis karena telah dipublikasikan dalam bentuk e-Paper Buku Pendis, atau untuk lebih mudahnya silahkan buka tautan dibawah ini.
PARA SOSOK GURU MADRASAH INSPIRATIF

Jika tertarik dengan buku diatas dan ingin membacanya secara offline, silahkan unduh file Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif dalam bentuk format file pdf DOWNLOAD DISINI.

Diluar 25 nama guru inspiratif yang tertulis dalam buku ini, tentunya masih banyak sekali guru madrasah inspiratif yang belum terpublikasi dimana kreasi, inovasi, dan prestasi mereka menandai permulaan sebuah era emas pendidikan islam di Indonesia.

Demikian info mengenai Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif, semoga ada manfaatnya dan bagi para Guru Madrasah inspiratif kami ucapkan selamat dan teruslah berjuang, berkarya, dan berkontribusi untuk Madrasah tercinta._Abdi Madrasah

Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS Di Verifikasi Untuk Di Cairkan

On Minggu, Januari 24, 2016

Sahabat Abdima,
Berdasarkan jadwal yang telah disebutkan pada surat Edaran Ditjen Pendis Kemenag RI Nomor : DJ.I.I/2/HM.01/64/2016 tanggal 14 Januari 2016 terkait Audit program Inpassing Guru Madrasah Bukan Pegawai Negeri Sipil tahun 2016 bahwa saat ini masih berlangsung proses audit dan verifikasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian RI di masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS

Program Inpassing GBPNS pada Kemenag berdasar pada Permendiknas Nomor 22/2010 tentang Perubahan atas Permendiknas Nomor 47/2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan PNS (GBPNS) dan Angka Kreditnya. Dengan terbitnya Permendiknas Nomor 22/2010 yang memberikan kewenangan Kemenag untuk meng-inpassing guru-guru madrasah, barulah kemudian seluruh guru madrasah yang memenuhi syarat yang belum ter-inpassing oleh Kemendiknas mengajukannya kepada Kementerian Agama untuk mendapatkan SK Inpassing, proses ini dimulai tahun 2011 silam.

Syarat administrasi bagi guru Madrasah Bukan PNS untuk dapat mengikuti program inpassing antara lain :
  1. Berijasah minimal S-1, kecuali bagi mereka yang telah lulus sertifikasi;
  2. Sebagai guru tetap pada satuan pendidikan formal;
  3. TMT minimal Desember 2005 dan terus menjadi guru sampai sekarang;
  4. Usia maksimal 59 tahun ketika diusulkan;
  5. Memiliki NUPTK;
  6. Memiliki beban tugas 24 JPL/minggu.
Inpassing sebagai proses penyetaraan kepangkatan, golongan, dan jabatan fungsional GBPNS dengan kepangkatan, golongan, dan jabatan guru PNS bertujuan untuk menertibkan administrasi, pemetaan guru dan kepastian pemberian tunjangan yang menjadi hak GBPNS tak terkecuali bagi Guru Madrasah Bukan PNS. Guru Madrasah Bukan PNS yang telah lulus sertifikasi, dan telah mendapatkan SK Inpassing maka kepangkatan yang didapatkan dari hasil inpassing dijadikan sebagai acuan besaran pembayaran tunjangan profesi dan tunjangan khusus.

Tunjangan Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS di rencanakan akan mulai dicairkan pada tahun anggaran 2016 oleh karena itu agar dalam proses pencairannya dapat tepat guna, tepat jumlah dan tepat sasaran maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggandeng Inspektorat Jenderal Kementerian RI untuk melakukan verifikasi data inpasing Guru Non-PNS (GBPNS) bagi Guru Madrasah.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Demikian info mengenai Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS Di Verifikasi untuk di cairkan, semoga prose audit dan atau verifikasi berjalan lancar sehingga pada tahun anggaran 2016 ini tunjangan Inpassing bagi Guru Madrasah Bukan PNS dapat tercairkan._Abdi Madrasah