Tentang Persiapan Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Pada Madrasah Tahun Pelajaran 2016/2017

On Sabtu, Januari 14, 2017

Sahabat Abdima,
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2016/2017 akan diprioritaskan melalui Ujian Nasional Berbasisi Komputer (UNBK). Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017.

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Pada Madrasah Tahun Pelajaran 2016/2017

Berikut dibawah ini Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2017 :


Menindaklanjuti surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2017 sebagaimana tersebut diatas, tertanggal 12 Januari 2017 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 141/DJ.I/Set.I/PP.00.6/1/2017 Perihal Persiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Madrasah dan PPS Wajar Dikdas Tahun Pelajaran 2016/2017.

Beberapa hal yang disampaikan oleh Dirjen Pendis dalam surat edaran tersebut antara lain :

  1. Satuan Pendidikan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam baik Madrasah maupun Pondok Pesantren Salafiyah Penyelenggara Program Wajar Dikdas (PPS Wajar Dikdas) yang siswanya akan mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017 diwajibkan melakukan upload data EMIS Tahun Pelajaran 2016/2017.
  2. Batas akhir waktu upload data EMIS dari setiap satuan pendidikan paling lambat tanggal 19 Januari 2016.
  3. Setelah melakukan upload data EMIS, Madrasah dan PPS Wajar Dikdas dapat mengunduh data calon peserta Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017 berbasis data EMIS melalui Aplikasi Verval Peserta UN Online pada laman: http://emispendis.kemenag.go.id/vervalun/.
  4. Sebagaimana arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017 diprioritaskan melalui Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sehubungan dengan hal tersebut, Madrasah yang memiliki kesiapan untuk pelaksanaan UNBK diharapkan dapat mendaftarkan diri sebagai pelaksana UNBK ke Dinas Pendidikan setempat.
  5. Disamping itu, berdasarkan data kepemilikan laboratorium dan komputer yang terinput dalam database EMIS, kami juga merekomendasikan beberapa MTs dan MA untuk dapat melaksanakan UNBK Tahun Pelajaran 2016/2017.
  6. Kanwil Kemenag Provinsi diharapkan dapat berkoordinasi dengan Kankemenag kabupaten/kota untuk segera melakukan verifikasi terkait kesiapan Madrasah-madrasah yang direkomendasikan untuk melaksanakan UNBK sebagaimana dimaksud pada point 5 (lima) sebelum ditetapkan sebagai madrasah Pelaksana UNBK Tahun Pelajaran 2016/2017.
  7. Kankemenag Kabupaten/kota agar segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk mengintruksikan dan menetapkan Madrasah dan PPS wajar Dikdas yang belum dapat melaksanakan UNBK dimadrasahnya sendiri, agar siswanya mengikuti UNBK ditempat pelaksanaan UNBK yang berada radius maksimal 5 (lima) kilometer.
  8. Kemendikbud telah menyiapkan aplikasi pada laman http://spasial.datakemendikbud.go.id/unbk/ yang dapat digunakan untuk melakukan proses pemanfaatan bersama fasilitas komputer madrasah/sekolah.
  9. Batas waktu pengiriman data calon peserta Ujian Nasional Madrasah dan PPS Wajar Dikdas berbasis data EMIS ke dalam aplikasi BIO-UN dan penyampaian kesiapan pelaksanaan UNBK di lingkungan Madrasah dan PPS Wajar Dikdas dari Kanwil Kemenag Provinsi dan/atau Kankemenag Kabupaten/Kota ke Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 20 januari 2017.
Demikian isi dari Surat Edaran Dirjen Pendis Nomor 141/DJ.I/Set.I/PP.00.6/1/2017 Perihal Persiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Madrasah dan PPS Wajar Dikdas Tahun Pelajaran 2016/2017. Jika berminat ingin memiliki file surat edaran tersebut silahkan unduh DISINI

Demikian info Tentang Persiapan Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Pada Madrasah Tahun Pelajaran 2016/2017, semoga proses pendataan calon peserta UN tahun ini berjalan dengan lancar dan semoga informasi ini ada manfaatnya._Abdi Madrasah

Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Madrasah Tahun Anggaran 2017

On Jumat, Januari 13, 2017

Sahabat Abdima,
Bantuan Operasional Sekolah atau yang disingkat BOS pada madrasah meskipun terbilang rumit dan pelik dalam pelaporanya serta dibutuhkan ketelitian dan kejelian dalam memahami aturan yang ada namun pada kenyataannya bantuan ini memang sangatlah dibutuhkan oleh madrasah untuk memenuhi biaya operasional non personalia atau kebutuhan biaya operasional sehari-hari dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tidak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS.

Juknis BOS Madrasah Tahun Anggaran 2017

Selain rumit dan pelik dalam pelaporan, Bos pada madrasah juga terkadang unik dalam pencairanya, kenapa kami bilang unik karena tak jarang dalam pencairanya Bos pada madrasah mengalami keterlambatan bahkan pada akhir tahun 2016 kemarin, dibeberapa kabupaten madrasah ada yang tidak dapat menerima 100 persen dalam pencairan Bos pada triwulan 4 karena memang anggaranya tidak mencukupi. Sungguh ironis memang tapi ini adalah ranah birokrasi jadi kami tidak begitu dapat memahami kenapa bisa terjadi hal seperti ini.

Pada tahun anggaran 2017 ini alokasi anggaran pada anggaran DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tahun anggaran 2017 telah dianggarkan alokasi Bantuan Operasional Sekolah untuk 49.337 madrasah. Pelaksanaan program BOS melalui APBN yang alokasi anggarannya tidak sedikit ini harus dapat dipertanggungjawabkan oleh semua pelaksana baik di satuan kerja Kementerian Agama maupun madrasah swasta, sehingga diperlukan regulasi dalam bentuk petunjuk teknis yang dapat dipahami dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan program BOS tahun 2017.

Dengan adanya PMK Nomor 173/2016 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 168/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, lebih memudahkan mekanisme pencairan dikarenakan lebih fleksibel dalam tahapan pencairan dan penyederhanaan bentuk surat pertanggungjawaban dana BOS.

Oleh karenanya agar semua pelaksana BOS baik di satuan kerja Kementerian Agama maupun madrasah swasta memiliki acuan dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah Tahun Anggaran 2017 maka Direktur Jenderal Pendidikan Islam telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7381 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Madrasah Tahun Anggaran 2017.

JUKNIS BOS MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2017

Adapun sasaran program BOS adalah semua Madrasah Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi di Indonesia yang telah memiliki izin operasional. Siswa madrasah penerima BOS adalah lembaga madrasah yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada pagi hari dan siswanya tidak terdaftar sebagai siswa SD, SMP, atau SMA. Bagi madrasah yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada sore hari, dapat menjadi sasaran program BOS setelah dilakukan verifikasi oleh Seksi Madrasah/TOS Kabupaten/Kota.

Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh madrasah, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan :
  • Madrasah Ibtidaiyah Rp. 800.000,-/siswa/tahun
  • Madrasah Tsanawiyah Rp. 1.000.000,-/siswa/tahun
  • Madrasah Aliyah Rp. 1.400.000,-/siswa/tahun

Silabus Kurikulum 2013 Mapel PAI Dan Bahasa Arab Revisi 2016 Untuk Madrasah Ibtidaiyah

On Kamis, Januari 12, 2017

Sahabat Abdima,
Sejak semester 1 (Gasal) Tahun pelajaran 2016/2017 yang telah satu semester berjalan, implementasi Kurikulum 2013 untuk Mapel PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah Ibtidaiyah telah menyeluruh dilaksanakan mulai kelas I sampai dengan VI.

Silabus Kurikulum 2013 Mapel PAI Dan Bahasa Arab Revisi 2016 Untuk Madrasah Ibtidaiyah

Bagi rekan-rekan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang selama ini bertanya sekaligus membutuhkan adanya Silabus Kurikulum 2013 Mapel PAI Dan Bahasa Arab Revisi 2016 Untuk Madrasah Ibtidaiyah silahkan unduh pada tautan dibawah ini :
SILABUS K13 PAI DAN BAHASA ARAB MI 2016

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, kompetensi inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.


Informasi Seputar Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun 2017

On Rabu, Januari 11, 2017

Sahabat Abdima,
Ujian Nasional pada tahun 2017 yang sebelumnya sempat diusulkan oleh Kemendikbud untuk dihapus pada akhirnya Presiden Joko Widodo memutuskan ujian nasional tetap dilaksanakan dengan melakukan beberapa penyempurnaan, termasuk akan ditingkatkanya mutu ujian sekolah pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran. Kemendikbud juga akan memperluas pelaksanaan ujian berbasis komputer.

Informasi Seputar Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2017

Berikut dibawah ini beberapa file sekaligus Informasi Seputar Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun 2017 ;
  • Surat Badan Standar Nasional Pendidikan Tentang Kisi-Kisi UN Tahun Pelajaran 2016/2017 (UNDUH)
  • Kisi-kisi UN SMP/MTs (UNDUH
  • Kisi-kisi UN SMA/MA (UNDUH
  • Kisi-kisi UN SMK/ MA Kejuruan (UNDUH
  • Kisi-kisi UN SMA Luar Biasa dan SMP Luar Biasa (UNDUH
  • Kisi-kisi UN Program Paket B dan Paket C (UNDUH)
  • Paparan Rakor UNBK (UNDUH)
  • Rakor Persiapan UN dan USBN (UNDUH
  • Sosialisasi UNBK (UNDUH
  • Manual UNBK 2017 (UNDUH
Demikian informasi Seputar Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun 2017selamat mendownload dan mempelajari untuk kemudian dipedomani dan semoga ada manfaatnya._Abdi Madrasah

Arah Angin Sedang Menuju Madrasah

On Selasa, Januari 10, 2017

Sahabat Abdima,
Prestasi akademik yang dicapai anak madrasah saat ini tidak lepas dari kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian Agama. Sejak awal mereka harus memilih antara sains, vokasi, atau keagamaan murni. Konsep madrasah yang baru itu didukung dengan program ma’had (asrama), sehingga bidang keagamaan ditanamkan sebagai fondasi. Jam pelajaran di sekolah lebih efektif dan efisien.

Salah seorang yang berperan penting membawa madrasah ke era persaingan bebas adalah direktur pada Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil M. Nur Kholis Setiawan MA. Beliau peraih gelar Doktor phil Oriental and Islamic Studies dari Universitas Bonn, Jerman ini mengungkapkan pemikirannya.
Berikut ini petikannya :

Arah Angin Sedang Menuju Madrasah

Bagaimana kondisi madrasah saat ini?
Salah satu masalah utama yang awalnya kita hadapi pada awalnya adalah animo masyarakat yang makin hari makin rendah terhadap madrasah. Sekarang ini citra madrasah sudah bisa dinaikkan di berbagai daerah sehingga peminatnya tinggi. Saya ambil contoh di dekat Manado, Sulawesi Utara, ada Madrasah Ibtidaiyah Negeri jumlah siswanya diatas 2000. Sulit sekali mencari sekolah dasar yang jumlah siswanya sebanyak itu. Saya sendiri kaget. Madrasah yang ada diperkotaan apalagi, yang antre ribuan. Saya melihat masyarakat sudah punya pandangan yang berbeda terhadap madrasah.

Bagaimana citranya dibanding sekolah umum?
Kalau saya melihat data-data saat ini anak-anak madrasah telah berhasil meraih prestasi di semua bidang. Dalam lima tahun terakhir peningkatannya semakin luar biasa. Tidak hanya soal akademik, namun juga hal-hal non-akademik seperti olahraga, marching band, maupun semi-akademik seperti robotik.

Untuk membuat madrasah kompetitif bersaing dengan sekolah umum, di lingkup madrasah sendiri kami menggelar event-event bertaraf nasional. Misalnya saja Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA) dan juga Kompetisi Sains Madrasah (KSM).

Mengapa hal ini tidak dilakukan dari dulu?
Saat ini kebijakan pemerintah sudah berpihak sepenuhnya. Madrasah sudah dilihat sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Kalau dulu masih terdiskriminasi dalam berbagai hal. Contoh kecil saja, kalau ada ajang Olimpiade Sains Nasional anak madrasah tidak boleh ikut. Tetapi dari segi pendanaan masih terdiskriminasi. Kalau sekolah umum dibantu pusat dan daerah, misalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu menggunakan strategi pendanaan otonomi daerah. Tetapi madrasah masih disangga secara vertikal saja oleh Kemenag.

Penilaian madrasah dalam akreditasi bagaimana?
Saat ini setengah jumlah madrasah yang sudah terakreditasi, levelnya B. Sisanya terakreditasi A dan C masing-masing 25%. Yang kita prioritaskan saat ini menaikkan yang dari C ke B. Sementara yang belum terakreditasi masih 15% dan kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan, tetapi kami juga harus mengukur kemampuan karena lagi-lagi tantangan untuk madrasah swasta banyak di sarana dan prasarana. Katakanlah anggaran pemerintah untuk akreditasi dalam setahun 4% dalam skema APBN, maka target itu realistis dapat dicapai paling cepat dalam empat tahun. Hal ini tidak hanya bergantung Kemenag saja karena 94% madrasah itu milik masyarakat, hanya 6% saja yang milik pemerintah.

Maka sifat pemerintah hanya memberi stimulan saja dengan supervisi yang diperlukan. Untuk itu kami punya komitmen untuk melakukan bantuan dan pendampingan. Kalau madrasah negeri tentu semua sudah terakreditasi.

Bagaimana cara membuat anak madrasah sepintar anak SMA favorit?
Saat ini kami buat tiga kelompok besar madrasah. Pertama, madrasah akademik yang memilih spesialisasi bidang sains. Kedua, madrasah vokasi yang memiliki potensi keterampilan atau kejuruan. Ketiga, madrasah yang khusus untuk kajian keislaman. Dengan tiga segmen itu, kurikulum mereka tidak bisa lagi dan mereka siap diadu head to head dengan sekolah umum yang setara. Untuk madrasah vokasi kami sesuaikan dengan potensi lokal yang ada. Contohnya di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, ada madrasah perikanan karena di sana potensi lautnya besar.

Orientasinya kemana tipe-tipe itu?
Tipe pertama jelas dididik untuk ilmuwan. Tipe kedua output-nya ya tenaga kerja. Sedangkan tipe ketiga kami persiapkan untuk ulama. Hasil akhir itu tidak tercapai dalam satu atau dua tahun mendatang tetapi butuh proses panjang. Kami ingin setidaknya ada garis demarkasi yang jelas dan regulasi yang jelas untuk pengembangan tiga tipologi itu dengan sama-sama berkarakter religius kuat.

Apa yang masih menjadi PR besar saat ini?
Sumberdaya guru dan sarana prasarana. Dari 813.595 guru madrasah, yang statusnya pegawai negeri sipil hanya 16%. Yang bukan pegawai negeri itu terkadang sulit diukur kompetensinya. Dengan pengembangan madrasah saat ini kami tidak butuh lagi guru agama, tapi yang kami butuhkan guru-guru sains dan guru-guru kejuruan.

Demikian ungkapan pemikiran Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA. yang kami salin dari Laporan Utama Majalah Pendidikan Islam Edisi 7 dengan Judul Arah Angin Sedang Menuju Madrasah. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita terkait pengembangan dan kemajuan Madrasah._Abdi Madrasah

Silabus Kurikulum 2013 SD/MI Edisi Revisi 2016

On Senin, Januari 09, 2017

Sahabat Abdima,
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 di SD/MI dari Kelas I sampai dengan Kelas VI dilaksanakan sebagai pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup beberapa kompetensi mata pelajaran yaitu : PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak termasuk mata pelajaran dalam tematik.

Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas di SD baik di kelas I-III (kelas rendah) maupun kelas IV–VI (kelas tinggi). Di kelas rendah belum ada mata pelajaran IPA dan IPS yang berdiri sendiri namun muatan IPA dan IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Silabus Kurikulum 2013 SD/MI Edisi Revisi 2016

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Penentuan tema yang dijadikan sebagai ide besar dari pembelajaran yang menghubungkan konsep dan kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik.

Pendekatan ini dimaksudkan agar peserta didik tidak belajar secara parsial sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada peserta didik seperti yang tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tema yang pilih sedapat mungkin didekatkan dengan hal-hal yang dialami peserta didik.

Silabus tematik yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan merupakan suatu model, satuan pendidikan dapat mengembangkan silabus tematik dengan mengambil tema yang disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga dapat langsung menggunakan model silabus ini atau dapat juga dengan mengadaptasi sesuai karakteristik satuan pendidikan.

Silabus Tematik SD/MI disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya.

Bagi sahabat Abdima yang membutuhkan Silabus Tematik Terpadu Kurikulum 2013 SD/MI Edisi Revisi 2016 Silahkan download DISINI

Silabus Tematik Terpadu SD/MI telah disusun oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan di sekolah/Madrasah. Namun demikian, bagi guru yang ingin menyusun sendiri pembelajaran tematik terpadu, Pusat Kurikulum dan Perbukuan juga telah menyusun Silabus Per Mata Pelajaran pada SD/MI agar dapat digunakan oleh guru sebagai acuan dalam penyusunan.

Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus Per Mata Pelajaran pada SD/MI ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.

Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran.

Bagi sahabat Abdima yang membutuhkan Silabus Per Mata Pelajaran Kurikulum 2013 SD/MI Edisi Revisi 2016 Silahkan download DISINI


Evolusi Madrasah Di Zaman Yang Berubah

On Sabtu, Januari 07, 2017

Sahabat Abdima,
Tepuk tangan riuh bergema di studio MetroTV di Jakarta, penghujung November lalu. Ratusan penonton yang hadir di studio berdecak kagum saat tiga siswa madrasah ditampilkan ke atas stage untuk menceritakan pengalamannya memenangi lomba event-event bergengsi. Para juara muda itu adalah, Alin Azkannuha (14), Dafa Maheswara Wiryawan (17), dan Ayatul Marifah (17).

Azkannuha yang akrab dipanggil Azka adalah pemenang Lomba Penelitian Ilmiah Remaja tingkat SLTP yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Bersama dua temannya, Nasim dan Faqih, remaja yang telah hafidz al-Qur’an itu mempersembahkan sebuah alat penetralisir karbon asap rokok menjadi oksigen.

Evolusi Madrasah Di Zaman yang Berubah

Karya aplikatif ini dibuat di sela-sela kesibukannya menghafal al-Qur’an dan bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tahfidz Yanbuul Quran Kudus, Jawa Tengah. “Alat ini kami namakan Tifanter Twenty Five yang bisa diimplementasikan di smooking area,” jelas Azka yang telah menghafal komplit 30 juz.

Jagoan lain yang tampil di Metro TV saat itu adalah Dafa Maheswara Wiryawan dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta. Siswa kelas 10 ini sudah lebih dari sepuluh kali menjadi juara di berbagai event nasional maupun dunia. Terakhir, Dafa meraih medali perak di International Youth Robot Competition 2016 di Daejon, Korea Selatan, Agustus lalu. Ia menang dalam katagori coding mission creative robot mengalahkan para peserta dari 15 negara termasuk Israel, Russia, Tiongkok, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Yang ketiga, Ayatul Ma’rifah, tidak kalah hebat. Siswi cantik dari Madrasah Aliyah (MA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini adalah penulis dan peneliti belia. Ia pernah menyabet berbagai gelar juara dalam lomba karya ilmiah, di antaranya di Universitas Andalas Padang, Universitas Atmajaya Jakarta, dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Gadis asal Magelang ini juga juara penulisan esai tingkat nasional yang atas tissu, beberapa detik kemudian terjadi reaksi. Jika makanan mengandung formalin maka tissu akan berubah menjadi pink dan jika mengandung boraks, maka tissu akan berwarna biru keunguan,” terangnya.

Penampilan anak-anak itu tentu saja membuat banyak penonton kagum. Cara mereka berpakaian, bertingkah laku, dan tutur bahasanya menciptakan kesan cerdas, sopan, dan saleh. Tepuk tangan sambung menyambung di sela-sela testimoni mereka.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang mendampingi mereka di acara itu mengaku bangga dengan prestasi yang mereka raih. Berbagai prestasi anak madrasah, menurut Menag, berimplikasi menaikkan citra madrasah di mata publik. Pada lima tahun terakhir madrasah mengalami perkembangan amat pesat,” katanya. Menurutnya madrasah kini tidak lagi menjadi lembaga pendidikan alternatif, tapi menjadi pilihan utama orang tua. Untuk itu kementerian yang dipimpinnya terus mengucurkan program strategis guna lebih memajukan sekolah berciri khas Islam itu. Antara lain dengan penguatan infrastruktur, pembaruan kurikulum, dan penguatan kompetensi guru.

Berbagai ikhtiar tersebut tidak percuma apabila dilihat dari perkembangan madrasah dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya sejak tahun 2004, berbagai prestasi ditorehkan madrasah-madrasah dari penjuru nusantara dalam berbagai hal, mulai nilai ujian nasional tertinggi, olimpiade sains, karya ilmiah, olahraga, marching band, robotik, dan lain-lain.

Pemberitaan media massa tentang prestasi anak madrasah saat ini bukan barang langka seperti zaman dahulu. Di ajang internasional, yang dahulu hanya konsumsi sekolah umum bonafid, kini tak lepas dari andil anak madrasah. Belum lama ini, di gelaran International Youth Robot Competition 2016 Korea, para siswa madrasah mendominasi perwakilan Indonesia.

Sejumlah nama berhasil membawa pulang medali. Syahrozad Zalfa Nadia, dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pembangunan UIN Jakarta memborong empat medali dalam kategori coding mission, steem mission, dan creative design. Secara kelompok, madrasah Pembangunan UIN Jakarta juga meraih medali untuk tim “Mesin Cap Batik Otomatis”. Pada event internasional sebelumnya di Malaysia, madrasah ini meraih empat penghargaan dalam Asian Robotic Championship 2016 di Kuala Lumpur.

Di Singapura International Math Olympiad Challenge (SIMOC) 2016, lima siswa madrasah lainnya berhasil menorehkan prestasi. Yang lebih mengagumkan, mereka adalah anak-anak madrasah “udik” dari MA Mathalibul Huda Jepara, dan MA Abadiyah Pati. Padahal SIMOC merupakan event global bergengsi untuk kelas 2 (primary 2) hingga kelas 10 (secondary 4) yang diikuti tak kurang dari 700 peserta dari 15 negara termasuk Hong Kong, India, Uzbekistan, Bulgaria, Tiongkok, dan Rusia.

Di event nasional madrasah juga tak kalah moncer dengan SMA. Olimpiade Sains Nasional kini sudah merupakan ladang medali bagi anak-anak madrasah,dengan jumlah penghargaan tidak terhitung lagi banyaknya.

Kejayaan mereka bahkan merambah bidang-bidang yang jauh dari basis awal madrasah. Olimpiade Teknologi Ilmu Komputer Nasional yang diselenggarakan oleh Komunitas Guru TIK (KogTIK) 2016 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum lama ini banyak medalinya jatuh ke tangan Madarah Aliyah Negeri 3 Jakarta, Madrasah Aliyah Negeri 2 Palembang, dan MTsN Pamulang. Mata lombanya antara lain membuat games, design web, bloging, robotik, menggambar digital, membuat film pendek, dan project based learning.

Fakta-fakta bahwa secara masif berbagai madrasah di tanah air unjuk gigi adalah menggembirakan. Direktur Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Prof. Dr. Nur Kholish Setiawan MA. mengaku surprised dengan evolusi yang dicapai madrasah. Kreativitas dan inovasi membuat madrasah tampil beda dan mendapatkan rekognisi dari masyarakat,” ujarnya. “Prestasi ini harus kita pertahankan dan tingkatkan,”  tambahnya. OSN yang dulunya langganan anak SMA kini telah banyak direbut anak madrasah.

Tahun ini sebanyak 52 siswa Madrasah Aliyah dari berbagai provinsi di Indonesia menjadi bagian dari 408 peserta Olimpiade Sains Nasional. Mereka lolos dalam seleksi ketat yang terdiri atas sembilan bidang keilmuan, yaitu matematika, fisika, kimia, informatika/komputer, biologi, astronomi, ekonomi, dan Geografi.

Mereka berasal dari MAN Insan Cendekia Serpong, MAN IC Gorontalo, MAN IC Jambi, MAN IC Ogan Komering Ilir, MAN 3 Malang, MAN 4 DKI Jakarta, MA Muallimin Jogjakarta, MA Amatullah Surabaya, MAN 1 Jogjakarta, MAN 1 Lampung Tengah, MAN 2 Payakumbuh, MA Mareku Maluku, MA Darul Mursyid Sumut, MA Husnul Khotimah Jabar, dan MAN Fakfak, Papua Barat.

Demikian mengenai Evolusi Madrasah Di Zaman Yang Berubah, semoga madrasah lebih baik dan semakin lebih baik._Abdi Madrasah

Buku Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016

On Jumat, Januari 06, 2017

Sahabat Abdima,
Buku Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI telah mengalami revisi pada tahun 2014 dan pada tahun 2016 buku kurikulum 2013 ini mengalami revisi kembali. Revisi dilakukan berdasarkan perbaikan dari para ahli dan masyarakat yang tuntas pada akhir Oktober 2015 dan buku ini digunakan pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.

Buku Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016

Buku Guru
Untuk Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016 Sedikit Berbeda dengan Buku Guru sebelumnya, dimana pada edisi revisi tahun 2016 ini Buku Guru tidak lagi dilengkapi dengan KI 1 dan KI 2 kecuali untuk PPKn.

Hal tersebut dilakukan atas saran dari kemendikbud, meski demikian dalam kesehariannya guru tetap melakukan proses pengamatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik. Silahkan download Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016 pada tautan dibawah ini :
Buku Siswa
Untuk Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Semester 1 Edisi Revisi Tahun 2016 juga terdapat perbedaan dengan Buku Siswa sebelumnya, dimana pada edisi revisi tahun 2016 ini tidak dilengkapi dengan lembar latihan. Hal tersebut dilakukan agar guru dapat lebih memaksimalkan kegiatan dan latihan-latihan sepanjang kandungan buku siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan bukannya meloncat langsung pada latihan-latihan penyelesaian soal.
Jika diperlukan, guru juga dapat berkreasi sendiri membuat soal-soal latihan-latihan dan bahan-bahan penilaian yang diperlukan, yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Silahkan download Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016 pada tautan dibawah ini :
Bagi rekan-rekan guru Madrasah yang membutuhkan Buku Kurikulum 2013 Edisi Revisi Tahun 2016 silahkan buka tautan dibawah ini :
Demikian informasi sekaligus link download Buku Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016, selamat mendownload dan semoga informasi ini ada manfaatnya._Abdi Madrasah

Buku Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016

On Kamis, Januari 05, 2017

Sahabat Abdima,
Buku Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI telah mengalami revisi pada tahun 2014 dan pada tahun 2016 buku kurikulum 2013 mengalami revisi kembali. Revisi dilakukan berdasarkan perbaikan dari para ahli dan masyarakat yang tuntas pada akhir Oktober 2015 dan buku ini digunakan mulai semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.

Buku Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016

Buku Guru
Untuk Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016 Sedikit Berbeda dengan Buku Guru sebelumnya, dimana pada edisi revisi tahun 2016 ini Buku Guru tidak lagi dilengkapi dengan KI 1 dan KI 2 kecuali untuk PPKn.

Hal tersebut dilakukan atas saran dari Kemendikbud, meski demikian dalam kesehariannya guru tetap melakukan proses pengamatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik. Silahkan download Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016 pada tautan dibawah ini :
Buku Siswa

Untuk Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016 juga terdapat perbedaan dengan Buku Siswa sebelumnya, dimana pada edisi revisi tahun 2016 ini tidak dilengkapi dengan lembar latihan. Hal tersebut dilakukan agar guru dapat lebih memaksimalkan kegiatan dan latihan-latihan sepanjang kandungan buku siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan bukannya meloncat langsung pada latihan-latihan penyelesaian soal.



Jika diperlukan, guru juga dapat berkreasi sendiri membuat soal-soal latihan-latihan dan bahan-bahan penilaian yang diperlukan, yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Silahkan download Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016 pada tautan dibawah ini :

Bagi rekan-rekan guru Madrasah yang membutuhkan Buku Kurikulum 2013 Edisi Revisi Tahun 2016 silahkan buka tautan dibawah ini :
Demikian informasi sekaligus link download Buku Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Semester 2 Edisi Revisi Tahun 2016, selamat mendownload dan semoga informasi ini ada manfaatnya._Abdi Madrasah.