Madrasah Itu Penjaga Moral dan Pusat Pendidikan Karakter

On Rabu, September 11, 2013

Madrasah

Madrasah merupakan lembaga pendidikan dinamis tidak statis yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Madrasah juga sebagai penjaga moral sekaligus pusat pendidikan karakter yang membentengi diri dari pengaruh negatif perkembangan global.

"Ketika tantangan krisis moral terjadi, madrasah turut menjawab menjadi penjaga moral dan pusat pendidikan karakter serta mampu membentengi diri dari perkembangan peradaban di tataran dunia global," kata Wapres Boediono saat membuka Simposium Internasional Pemberdayaan Madrasah dalam Konteks Global di Jakarta.

Wapres berpendapat madrasah telah memberi sumbangan penting tidak hanya mendidik pemimpin informal dengan lahirnya para ulama dan kyai juga pemimpin formal di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Untukk itu, ia berharap madrasah di Indonesia menjadi model bagi negara lain dengan menampilkan kurikulum yang maju sesuai perkembangan zaman.

“Madrasah harus mengambil peran penting bagi generasi muda di era ilmu dan teknologi yang terus berkembang tanpa meninggalkan nilai nilai ke agamaan," imbuh Boediono.

Dalam kesempatan itu, Wapres mengemukakan keprihatinannya dengan pemberitaan tentang madrasah akhir-akhir ini. Dalam media global, madrasah sering didefinisikan sebagai breeding ground of Islamic radicalism. “Ini perlu direspon. Karena madrasah di dunia Islam memiliki variasi yang luar biasa,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar madrasah di Indonesia tidak mengakomodir sumber luar yang mengajarkan tentang kebenaran dengan keyakinan yang sempit. Sebaliknya, madrasah mesti menjadi bibit penyemaian pengajaran yang tidak sempit, damai dan toleransi.
(Sumber : metrotvnews.com).

Demikian info mengenai Madrasah Itu Penjaga Moral dan Pusat Pendidikan Karakter, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Perubahan Jadwal Pelaksanaan KSM dan AKSIOMA Tahun 2013 Tingkat Nasional

On Senin, September 02, 2013


Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) merupakan dua ajang Kompetisi yang diperuntukkan bagi Siswa Madrasah diseluruh Indonesia, Kedua kegiatan tersebut mengarah kepada Tujuan Pendidikan Nasional yakni untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

Dengan adanya Kompetisi Sains Madrasah (KSM) diharapkan mampu memupuk motivasi bagi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kedepan diharapkan banyak siswa madrasah disamping memiliki dan mengamalkan ajaran agama Islam yang kuat dan menjadi panutan bagi yang lainnya sebagai anak bangsa yang baik dan berakhlakul karimah juga mampu membangun bangsa khususnya dibidang IPTEK yang semakin hari semakin tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pada umumnya.

Sedangkan melalui Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) merupakan salah satu kegiatan yang memberikan perhatian pada kekuatan jiwa, otot dan otak siswa madrasah dalam mengembangkan kreatifitas dan prestasi serta mutu madrasah. Kompetisi ini juga merupakan salah satu dari proses pembelajaran dan untuk berekspresi, bertindak sportif serta beraktualisasi diri. Ajang ini juga diharapkan dapat dijadikan ajang untuk mengembangkan potensi peserta didik pada bidang olahraga dan seni sebagai instrumen untuk mengukur kompetensi siswa dan mutu madrasah.

Kegiatan KSM dan Aksioma Tingkat Nasioanal Tahun 2013 yang sedianya akan dilaksanakan pada tangga 2 s/d 6 Juli 2013 lalu dan bertempat di Kota Malang Jawa Timur, berdasarkan Surat dari Dirjen Pendis Nomor : Dt. 1.1/5/PP.00/342.A/2013 dirubah menjadi tanggal 3 - 7 September 2013 di tempat yang sama.

Untuk lebih jelasnya mengenai Perubahan Pelaksanaan KSM dan AKSIOMA Tingkat Nasioanl, silahkan Download Surat dari Dirjen tersebut disini


Simposium Internasional Pemberdayaan Madrasah

On Jumat, Agustus 30, 2013

Kementerian Agama melalui Badan Litbang dan Diklat akan menggelar simposium internasional tentang pendidikan Islam bertajuk pemberdayaan madrasah dalam konteks global di Jakarta, 3-5 September 2013. Direncanakan simposium ini akan dibuka oleh Wakil Presiden Boediono.

“Insya Allah dibuka Wakil Presiden Boediono, sudah konfirmasi,” kata Kabalitbang dan Diklat Kementerian Agama Machasin kepada wartawan di Jakarta, didampingi Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Abdurrahman Mas’ud.

Machasin mengatakan, madrasah di Indonesia telah mengalami perkembangan. Tidak hanya sejajar dengan lembaga pendidikan sekolah pasca keluarnya Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahkan sebagian madrasah sudah berorientasi kepada lembaga pendidikan bertaraf internasional.

Namun Machasin prihatin, madrasah dalam konteks global dikontruksi media massa ‘barat’ sebagai tempat penyemaian radikalisme. “Itu anggapan yang keliru, tidak benar madrasah sarang teroris,” tandas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Karena kenyataannya, madrasah merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan toleransi, civic education, sains, dan teknologi dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat dari kurikulum madrasah yang diarahkan untuk merespon nilai-nilai modernitas dan pergaulan internasional.

Ketika dunia pendidikan dihadapkan kepada permasalahan krisis moral dan akhlak, madrasah sudah sejak awal menjawab permasalahan itu karena kemunculan madrasah sendiri secara inheren memiliki karakter dan identitas keagamaan sehingga madrasah difungsikan sebagai penjaga moral sekaligus pusat pendidikan karakter.

Dengan simposium ini, kata Machasin, diharapkan lembaga pendidikan madrasah semakin berkembang baik dari segi kualitas guru, etos kerja dan fasilitas. Di Indonesia, jumlah madrasah cukup banyak namun komposisinya 90 persen madrasah swasta. Sementara yang berkualitas baik pada umumnya madrasah negeri seperti MAN Insan Cendekia yang sudah ada tiga. “Belum lama ini diluncurkan lagi 16 MAN Insan Cendekia di berbagai provinsi,” imbuhnya.

Ditambahkan, simposium akan dihadiri 130 peserta dan pembicara dari dalam dan luar negeri antara lain, Ahmad Mahmoud Karimah (Mesir), Ronald Lukens Bull (University of North Florida USA), Ali Unsal (Turki), Hasan Madmarn (Thailand).
Sumber : Kemenag

Demikian info mengenai Simposium Internasional Pemberdayaan Madrasah, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Download Panduan Madrasah Awards 2013

On Kamis, Juli 04, 2013

Madrasah Awards 2013
Salah satu pilar penting dari arah kebijakan pembangunan pendidikan Islam termasuk pendidikan Madrasah sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Islam 2010-2014 adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan Islam sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus berupaya mencari terobosan dan kebijakan efektif untuk mempercepat peningkatan mutu dan daya saing pendidikan madrasah. Salah satu upaya penting untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah melalui pengembangan dan diseminasi model madrasah unggul yang mempunyai ragam prestasi dan keunggulan kompetitif dan komparatif dalam bidang-bidang akademik dan non-akademik.

Di samping itu, pengembangan budaya mutu dan pencitraan mutu layanan pendidikan madrasah juga perlu ditingkatkan, mengingat tantangan eksistensi pendidikan madrasah yang semakin besar seiring dengan proses pengarusutamaan Pendidikan Islam (mainstreaming of Islamic education) ke dalam Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).



Madrasah Awards merupakan bagian dari strategi penting Kementerian Agama dalam upaya pengembangan dan peningkatan mutu, daya saing, dan citra madrasah. Madrasah Awards merupakan sebuah ajang apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia kepada institusi Madrasah yang memiliki prestasi dan keunggulan kompetitif dan komparatif di bidang-bidang tertentu yang dapat menjadi model dan sumber inspirasi bagi Madrasah lain dalam meningkatkan mutu dan daya saing madrasah pada taraf nasional dan bahkan Internasional.

Kegiatan Madrasah Awards ini diselenggarakan rutin setiap tahun oleh Direktorat Pendidikan Madrasah melalui serangkaian proses seleksi dan asesmen yang kompetitif. Madrasah yang masuk nominasi penerima Madrasah Awards akan melakukan presentasi uji kelayakan dan wawancara di depan tim penguji yang ditetapkan oleh Direktur Pendidikan Madrasah. Penganugerahan madrasah penerima Madrasah Awards per-kategori dilakukan oleh Menteri Agama RI.

Tujuan Penyelenggaraan Madrasah Awards
Tujuan penyelenggaraan Madrasah Awards adalah sebagai berikut :
  • Membangun budaya mutu dan citra mutu terhadap pelayanan pendidikan madrasah.
  • Membangun pusat keunggulan madrasah (center of excellence of Madrasah) dalam bidang-bidang tertentu yang dapat menjadi model dan inspirasi bagi madrasah lain dalam konteks pengembangan mutu dan daya saing madrasah.
  • Memberikan kesempatan kepada institusi madrasah untuk mengembangkan budaya persaingan dan kompetisi yang sehat (fastabiq al khairaat) dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan Madrasah.
  • Memberikan apresiasi, motivasi, dan penghargaan kepada Madrasah yang mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif di bidang-bidang tertentu.
Keluaran (Output)
Keluaran (output) yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan Madrasah Awards 2013 ini adalah terpilihnya 27 madrasah sebagai Nominasi Penerima Madrasah Awards2013 dari 9 kategori yang ditetapkan, yaitu :
  1. Madrasah Sehat.
  2. Madrasah Riset.
  3. Madrasah Vokasional.
  4. Madrasah Mandiri (Enterpreneurship).
  5. Madrasah Keagamaan.
  6. Perpustakaan Madrasah Inspiratif.
  7. Website dan Sistem Informasi Madrasah Inspiratif.
  8. Laboratorium Madrasah Inspiratif.
  9. Arsitektur Madrasah Inspiratif 
Selanjutnya, dari 27 nominasi madrasah akan ditetapkan hanya 1 (satu) madrasah per kategori sebagai Madrasah Penerima Madrasah Awards Tahun 2013. Madrasah yang berhasil mendapatkan Madrasah Awards 2013 dari Menteri Agama RI akan mendapatkan total hadiah dari 9 kategori senilai Rp. 225.000.000,- (Dua ratus dua puluh lima juta rupiah).

Untuk lebih jelasnya tentang Madrasah Awards 2013 Silahkan unduh tautan dibawah ini :
Demikian info mengenai Madrasah Awards 2013, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Siswa Miskin dan Mahasiswa Miskin Berprestasi dapat Beasiswa dari Kemenag

On Senin, Juli 01, 2013

Kementerian Agama akan memberikan beasiswa bagi 3.077.000 siswa miskin dan 8.641 mahasiswa miskin berprestasi sebagai bagian dari program kompensasi kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin.

Pemberian beasiswa tersebut merupakan realisasi dari program Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dan Program Bidik Misi bagi mahasiswa miskin berprestasi yang menjadi program Kementerian Agama.

Menurut Kamaruddin, selain jumlah kuantitas siswa yang mendapat beasiswa, juga ada kenaikkan kualitas bantuannya. Kalau sebelumnya siswa Madrasah Ibtidaiyyah (MI) menerima Rp. 360.000,- sekarang mendapat Rp. 450.000,, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) akan memperoleh beasiswa Rp. 750.000, dan siswa Madrasah Aliyah (MA) mendapat Rp. 1.000.000,-.

Selain itu, seluruh siswa miskin juga akan memperoleh tambahan Rp. 200.000,-. Bantuan tersebut akan diberikan selama satu tahun, dan diberikan dalam dua kali bayar per semester. Jumlah nominal beasiswa tersebut sama dengan yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di sekolah-sekolah.

“Madrasah menerima lebih banyak beasiswa, karena prosentase siswa miskin di madrasah lebih banyak,” terang Kamaruddin.

Dari 8,8 juta siswa madrasah, ada 3.077.000 siswa atau 40% yang memperoleh beasiswa. Penyaluran beasiswa ini menurut Kamaruddin dilakukan berbasis keluarga dalam bentuk Kartu Penjaminan Sosial (KJS) yang disebar oleh TMP2K berdasarkan Sensus Nasional yang dikirim ke rumah tangga-rumah tangga.

Kartu yang diperoleh itu selanjutnya dibawa ke madrasah untuk mendaftar sebagai penerima BSM. Anggaran BSM bagi siswa madrasah negeri ditransfer melalui Dipa Madrasah Negeri. Adapun anggaran bagi siswa madrasah swasta melalui kanwil Kemenag Provinsi. Sementara untuk program Bidik Misi, diberikan bagi mahasiswa yang sedang menjalani (on going) program Bidik Misi dan penerima baru.

Program BSM dan Bidik Misi ini menurut Kamaruddin dipastikan tepat sasaran. Bila ada siswa yang tidak mendapatkan kartu, namun fakta di lapangan, menurut guru atau komite madrasah, siswa tersebut layak mendapat bantuan, itu bisa diusulkan lagi.

Kamaruddin menegaskan bahwa Pemerintah mengalokasikan bantuan tersebut melalui dana buffer untuk mengantisipasi “tidak tepat”nya sasaran penerima, karena kekeliruan pendataan.


Perlu Aksi Nyata (Harakah) Dalam Mengembangkan Madrasah

On Kamis, Juni 20, 2013

Dalam upaya mengembangkan pendidikan madrasah, diperlukan sebuah aksi nyata (harakah) dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu di madrasah. Untuk itu, perlu ada harakah dalam mengembangkan madrasah.

“Jadi responnya tidak dengan halaqoh, tapi harokah. Ini harus jadi motto dalam perubahan di lembaga kita,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Nur Syam, dalam acara Simposium Pendidikan Madrasah, di Cipayung Bogor, Jawa Barat,(17/6).

Hadir dalam simposium ini, 60 peserta yang terdiri dari Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia, Kasie Madrasah Kankemenag dari beberapa Kabupatan/Kota, Kepala Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah, dan utusan dari LP Ma’arif dan Muhammadiyah.

Menurut Nur Syam, salah satu titik tolak harakah pengembangan madrasah adalah dengan mendorong para guru agar peningkatan kesejahteraan yang sudah diterimanya bisa berimbas pada peningkatan kualitas dan mutu pendidikan madrasah. Jika terwujud, maka hal itu bisa menjadi bukti bahwa program peningkatan kesejahteraan berkorelasi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan.

“Ini bisa menjawab bahwa publikasi Bank Dunia itu tidak benar. Bahwa madrasah tidak sama dengan apa yang dikatakan dalam publikasi itu,” terang penulis buku Islam Pesisir ini.

Seperti diketahui, Bank Dunia telah meluncurkan publikasi bertajuk “Spending More or Spending Better: Improving Education Financing Indonesia.” Dalam publikasi itu disebutkan, para guru yang telah mendapat sertifikasi dari dan yang belum mendapat sertifikasi dari Kemendikbud menunjukkan prestasi yang relatif sama.

“Ini saya rasa sebuah data yang menyentak kita, bahwa tunjangan guru tidak berkorelasi dengan program pembelajaran di madrasah. Inilah tantangan kita yang sangat mendasar yang perlu kita respons,” kata Mantan Rektor IAIN Surabaya ini.

Untuk itu, lanjut Nur Syam, di lembaga pendidikan dan khususnya madrasah, perlu ditanamkan tradisi kultur akademik. Selain itu, seiring peningkatan kesejahteraan yang sudah diterima, guru madrasah diharapkan bisa mewujdukan distingsi dan ekselensi menuju madrasah yang mempunyai ciri khas dan keunggulan.

“Ini tantangan kita semua, bahwa guru harus merenung ulang dan berfikir tentang pengembangan madrasah,” tukasnya lagi.

“Civitas madrasah agar semuanya bergerak mengembangkan kultur akademik di madrasah. Jadi tidak hanya menggantungkan program-program pemerintah yang sangat terbatas,” tambahnya.

Bagi Nur Syam, guru yang baik akan mampu menghasilkan anak didik yang baik. Artinya, lanjut dia, guru yang berkualitas merupakan jaminan kualitas pendidikan madrasah, dan ini juga ditentukan oleh leadership kepala madrasah.

“Lembaga pendidikan itu tergantung pada kepala madrasahnya; kepalanya ini visioner atau tidak,” ujar Nur Syam.
Sumber : Kemenag

Demikian info mengenai Perlu Aksi Nyata (Harakah) Dalam Mengembangkan Madrasah, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Menteri agama Minta Agar Pemda/Pemkot Bantu Madrasah

On Kamis, Juni 13, 2013

Menteri Agama Suryadharma Ali, meminta pemerintah daerah/kota turut serta membantu mengembangkan madrasah dan lembaga pendidikan agama. Ini menyusul tantangan besar yang menghadang madrasah. Terutama dari segi pembiayaan dan peningkatan kualitas.

“Jangan haramkan APBD untuk lembaga pendidikan agama,”katanya saat peresmian dan pelatakan batu pertama Gedung MTs Nurul Ikhlas Legok Widara Drangong Taktakan Serang, Banten, Senin (11/6).

Hadir dalam peresmian sekaligus peletakkan batu pertama itu, Direktur Madrasah Kemenag, Dedi Djubaedi, Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman, dan delegasi Pemda Banten. Tak ketinggalan, para tokoh agama dan masyarakat.

Status swasta yang dimiliki madrasah, sambung Menag, menjadikan lembaga ini murni di bawah manajerial pimpinan, biasanya kiai. Jika tidak didukung kemampuan berkomunikasi dan finansial, rasanya berat madrasah tertentu berkembang. “Ini tantangan kita semua,” katanya.

Apalagi kata Menag, alokasi APBN kini cukup besar untuk pendidikan, yakni 20 persen. Penting memperhatikan pula madrasah dan tidak menomorduakan lembaga itu. Perhatian instansi terkait ini penting agar para putra bangsa menikmati bangku sekolah. Menag meminta pula agar kesejahteraan guru diperhatikan. Dia menyampaikan rasa prihatin ternyata masih ada guru berhonor Rp 600 ribu, pertahun. “Itupun dibayar berbarengan dengan THR hari raya,” ungkapnya.

Menag pun mengingatkan jajarannya, agar jajarannya turun ke bawah. Ini penting untuk melihat realita yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dia tak ingin fenomena menyedihkan dunia pendidikan terus terulang. Dia menyebut peristiwa ambruknya madrasah di Lebak, Banten dulu terulang dan kisah Fatimah, gadis kecil asal Cirebon yang putus sekolah lalu bekerja sebagai pemecah batu dengan upah Rp6000 perhari.

Dia berkeyakinan, mestinya kenaikan pendapatan negara itu akan menambah besaran alokasi pendidikan dari 20 persen tersebut. Artinya, seyogianya tak ada lagi sekolah ambruk ataupun siswa yang tak bersekolah. “Pasti ada yang salah dari birokrasi, turunlah ke bawah,”pintanya. Acara ditutup dengan peletakkan batu pertama dan pementasan kesenian khas Banten, Debus.

Demikian info mengenai Menteri agama Minta Agar Pemda/Pemkot Bantu Madrasah, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Seluruh Tunjangan Profesi Guru Segera Dibayarkan

On Selasa, Mei 21, 2013


Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr Nur Syam didampingi Sekretaris Ditjen dan Direktur Madrasah menemui puluhan guru dari Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) yang melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng 3-4 Jakarta Pusat, Senin (20/5). Dalam kesempatan itu Nur Syam menjelaskan kebijakan tentang anggaran pendidikan bagi para guru di lingkungan Kemenag.

“Hingga kini Kementerian Agama masih memiliki utang kepada para guru sebesar Rp1,9 triliun. Sedangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan jumlah Rp 8 trilyun. Ini yang harus dibayar dan sudah dianggarkan,” kata Nur Syam yang menemui pendemo di pintu gerbang Kemenag.

Ia berharap proses anggaran pendidikan yang sudah termaktub dalam APBNP itu tidak mengalami kesulitan dan tidak ada kesalahan pendataan, sehingga seluruhnya bisa cair pada tahun 2014.

“Mudah-mudahan tidak rumit seperti tahun lalu, tidak ada kesalahan pendataan. Inpasing lama tidak selesai karena kesalahan pendataan,” jelas mantan Rektor IAIN Sunan Ampel ini.

Menjawab masalah NUPTK (Nomor Unik Pendidikan Tenaga Kependidikan) sebagai salah satu syarat pendataan, Nur Syam mengatakan, Kementerian Agama sebagaimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masing punya kewenangan. “Ada kewenangan Kemendikbud, kita tidak bisa keluarkan NUPTK sendiri karena itu kewenengan Kemendikbud,” ujarnya.

Namun lanjut dia, pihaknya akan menyurati kepada Kakanwil dan Kakankemenag agar membantu para guru dalam proses NUPTK itu. Selain itu mengenai SK inpasing merupakan tanggung jawab Kemenag.

“Tahun 2014 dipastikan anggaran tunjangan profesi untuk seluruh guru yang sudah punya SK akan dicairkan,” kata Dirjen.

Mengenai dana BOS, dijelaskan bahwa dana ini terlambat cair karena seluruh anggaran pendidikan di kementerian diblokir oleh DPR. “Tapi sekarang sudah tidak lagi diblokir diharapkan minggu ini dana sudah cair. Kalau terlambat karena ada system bukan ada pada kita,” terang Dirjen Pendis.
Sumber : Pendis Kemenag

Demikian info mengenai Tunjangan Profesi Guru, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Memupuk Motivasi melalui Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2013

On Rabu, Mei 15, 2013

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga saat ini telah mengantarkan umat manusia ke era kompetisi global di berbagai bidang kehidupan. Di dalam era kompetisi global yang akan dihadapi, melahirkan tantangan pada berbagai aspek kehidupan umat manusia tidak terkecuali pada bidang pendidikan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat, jujur, kokoh, tahan uji, kompetitif, serta memiliki kemampuan yang handal dibidangnya. Keperluan untuk merealisasikan pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kemampuan berpikir logis, kritis, sistematis, dan kreatif sehingga peserta didik mampu memecahkan masalah yang dihadapi menjadi hal mutlak yang dimiliki oleh para peserta didik untuk menghadapi tantangan dalam era kompetisi global nanti.

Kompetisi Sains Madrasah (KSM) diharapkan mampu memupuk motivasi bagi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kedepan diharapkan banyak siswa madrasah disamping memiliki dan mengamalkan ajaran agama Islam yang kuat dan menjadi panutan bagi yang lainnya sebagai anak bangsa yang baik dan berakhlakul karimah juga mampu membangun bangsa khususnya dibidang IPTEK yang semakin hari semakin tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pada umumnya.

Selain itu, kompetisi ini diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat, kokoh, tahan uji dan memiliki kemampuan yang handal dibidangnya dan mampu berkreasi memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan ini juga peserta dapat melatih dan terbiasa untuk selalu meningkatkan daya nalar, kreativitas dan berpikir kritis serta mampu mengaplikasikan dalam setiap langkah pengembangan ke depan. Oleh karena itu, Kompetisi Sains Madrasah merupakan salah satu wadah strategis untuk merealisasikan paradigma pendidikan diatas.

Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2013 merupakan KSM yang kedua setelah menyelenggarakan KSM pertama pada tahun 2012 di Kota Bandung. Menurut jadwal, KSM Tahun 2013 direncanakan akan dilaksanakan bersama-sama dengan pelaksanaan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah yakni 2 - 6 Juli 2013 bertempat di Kota Malang, Jawa Timur.

Tujuan Kegiatan :
Secara umum kompetisi sains Madrasah (KSM) tahun 2013 bertujuan untuk peningkatkan mutu pendidikan Sains di Madrasah secara komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi terbaik dalam ridha Tuhan Yang Maha kuasa dengan kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi sportivitas serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam mempelajari dan memahami sains.

Secara khusus tujuan KSM tahun 2013 adalah sebagai berikut :
  1. Menyediakan wahana bagi siswa Madrasah untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang sains sehingga dapat berkreasi dan mencintai sains.
  2. Memotivasi siswa Madrasah agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spriritual berdasarkan nilai-nilai agama.
  3. Menumbuhkembangkan budaya kompetitif yang sehat dikalangan siswa Madrasah.
  4. Memberikan kesempatan yang sama bagi siswa madrasah dalam belajar, berkreatifitas dan berprestasi
Bidang yang dilombakan :

Selengkapnya tentang Panduan Pelaksanaan Kompetensi Sains Madrasah ( KSM ) Tahun 2013 Silahkan download disini

Demikian info mengenai Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2013, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA) 2013

On Selasa, Mei 14, 2013

Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Salah satu faktor kunci untuk mengembangkan potensi peserta didik baik pada bidang pengetahuan, teknologi, olahraga, seni, bahasa, dan kecakapan hidup lainnya, perlu ada upaya maksimal baik melalui proses pembelajaran yang bermutu maupun latihan-latihan yang kontinue dan komprehensif.

Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) merupakan salah satu kegiatan yang memberikan perhatian pada kekuatan jiwa, otot dan otak siswa madrasah dalam mengembangkan kreatifitas dan prestasi serta mutu madrasah. Kompetisi ini juga merupakan salah satu dari proses pembelajaran dan untuk berekspresi, bertindak sportif serta beraktualisasi diri. Ajang ini juga diharapkan dapat dijadikan ajang untuk mengembangkan potensi peserta didik pada bidang olahraga dan seni sebagai instrumen untuk mengukur kompetensi siswa dan mutu madrasah.

Kompetisi atau lomba ini akan memberikan kesempatan dan peluang yang sama kepada semua siswa madrasah untuk berkompetisi pada berbagai bidang terutama bidang seni dan olahraga, selain itu kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan siswa, sebagaimana tertuang pada pasal 12 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

Kegiatan Aksioma Tingkat Nasioanal Tahun 2013 akan dilaksanakan pada tangga 2 s/d 6 Juli 2013 bertempat di Kota Malang Jawa Timur.

Tema Kegiatan :
Pada pelaksaan Aksioma tingkat Nasional Tahun 2013 mengambil tema : 
"Menumbuhkembangkan sikap sportif, kreatif/profesional dalam mewujudkan madrasah berprestasi "

Tujuan Kegiatan :
  1. Mengembangkan potensi dan kreativitas siswa.
  2. Menumbuhkan watak yang jujur, tekun, cermat dan berpandangan terbuka.
  3. Membangunbudaya berkompetisi secara sehat, fair dan sportif.
  4. Membangun citra madrasah sebagai basis pengembangan rohani, jasmani, skill dan intelektualitas.
  5. Memberi kesempatan dan penghargaan bagi siswa berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya untuk dapat beraktualisasi diri.
  6. Menumbuhkembangkan kepercayaan diri siswa.
  7. Terbangunnya rasa kebersamaan antar siswa madrasah secara nasional
Cabang Lomba dan Peserta :

Selengkapnya mengenenai Pedoman Pelaksaan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA) Tahun 2013, Silahkan Download disini


Madrasah Paling Aman Memproteksi Siswa dari Kerusakan

On Rabu, April 24, 2013


Madrasah merupakan sekolah paling aman untuk memproteksi siswa dari akhlak tercela, narkoba, kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan sebagainya. Penegasan ini disampaikan Wakil MenteriAgama, Nasaruddin Umar ketika memonitoring pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di MTs Miftahul Umam, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (22/04).

Hadir dalam kesempatan monitoring ini, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ace Saefuddin, Kasubdit Kurikulum Dit. Pendidikan Madrasah, Kidup Supriyadi, dan beberapa pejabat Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta. 

“Madrasah mempunyai keunggulan agama dengan kurikulum nasional tetap jalan. Madrasah merupakan sekolah paling aman untuk memproteksi siswa,” tegas Wamen. 

Untuk memperkuat keunggulan madrasah ini, Wamen berpesan tentang pentingnya dua hal : 
Pertama, pentingnya keberkahan dalam kebersamaan (jamaah). Menyitir salah satu riwayat, Wamen mengatakan bahwa al-barkatu fil-jama’ah; bahwa kalau ingin memperoleh berkah, lakukanlah segaala sesuatu sedapat mungkin secara berjamaah. Sehubungan itu, Wamen meminta agar madrasah terus mentradisikan salat Dluha sebelum masuk kelas. 

Kedua, pentingnya pembersihan batin sebelum belajar. Menurut Wamen, Tuhan memerintahkan agar sebelum melakukan proses taklim (pembelajaran), dilakukan takziyah (pembersihan batin) terlebih dahulu. “Jadi sebelum memulai pembelajaran, dilakukan pembersihan batin terlebih dahulu,” terang Wamen. 

“Pangkalan pendaratan ilmu adalah pensucian batin. Proses pensucian batin yang sangat bagus di antaranya dengan membiasakan anak dalam keadaan suci (berwudlu) dan salat Dluha sebelum belajar,” tambah Wamen. 

Yayasan Miftahul Umam sudah berkiprah dalam dunia pendidikan sejak awal tahun 1970 an. Berawal dari Madrasah Diniyah dan Madrasah Ibtidaiyah, yayasan ini terus berkembang hingga menyelenggarakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sampai tahun 2013, peserta didik yang tercatat belajar di yayasan ini berjumlah 950 siswa. 

Peserta didik MTs Miftahul Umam sendiri berjumlah 499 siswa. Adapun yang mengikuti UN berjumlah 147 siswa. “Luar biasa, selaku pribadi maupun pejabat negara, saya berterima kasih atas kontribusi dan partisipasi Yayasan Miftahul Umam yang sangat besar dalam menyelenggarakan tugas kependidikan,” tutup Wamen. 
Sumber : Kemenag

Demikian info mengenai Madrasah Paling Aman Memproteksi Siswa dari Kerusakan, semoga ada manfaatnya dan menambah semangat bagi kita semua sebagai Abdi Madrasah.

Pisah Sambut Kepala Kantor Kemenag Kab. Grobogan

On Kamis, April 04, 2013


Grobogan – Kantor Kementerian Kabupaten Grobogan hari Rabu, 03 April 2013 mempunyai gawe besar, “Pisah Sambut Kepala Kankemenag Kab. Grobogan”. Keceriaan mewarnai pisah sambut dari Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Kankemenag lama, Drs. H. Tri Hidayat yang merupakan Kepala Kankemenag Kab. Blora ke Kepala baru, Drs. H. Muh Arifin, M.Pd.I yang semula Kepala Sub Bag TU Kankemenag Kab. Pati.

Dalam kata pisahnya, Tri Hidayat menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasamanya kepada semua pihak, utamanya Kasi-kasi dan Gara di lingkungan Kankemenag Kab. Grobogan. “Alhamdulillah selama saya menjadi pelaksana tugas di Grobogan ini tercipta kondusivitas kerja sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. “Sebagai sopir pocokan, begitu Tri Hidayat mengibaratkan dirinya, tentu saya hati-hati dalam mengemudikan kendaraan, tidak kepot sana kepot sini karena akan menimbulkan ketidaknyamanan,” begitu penjelasannya.

Dalam sambutannya Tri Hidayat menyampaikan kenangan-kenangan selama kurang lebih lima bulan bertugas di Kankemenag Kab. Grobogan. Di akhir kata pisahnya, Tri Hidayat berpesan kepada Kasi-kasi dan Gara untuk menjaga kekompakan dengan saling menjaga, satu padu, satu suara.

Sebagai Kepala Kankemenag Kab. Grobogan yang baru, Drs. H. Muh. Arifin, M.Pd.I memberikan kata sambutnya dalam acara ini. Dalam kata sambutnya, Muh. Arifin meminta dukungan semua pihak dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten Grobogan ini, yang merupakan kabupaten kelahirannya. Dalam acara ini, sebagai kepala baru Muh. Arifin memperkenalkan diri dan menggunakan kesempatan yang baik ini untuk berkenalan dengan kasi, gara, kepala MAN, MTsN dan MIN di lingkungan Kankemenag Kab. Grobogan.

Dalam kata sambutnya, Muh. Arifin menyampaikan bahwa jabatan tidak perlu diminta karena atasan sebenarnya sudah tahu hal ihwal bawahannya. Selebihnya, suami dari perencana Dra. Hj. Safa’atul Muniroh ini menceritakan karirnya dari awal sampai akhirnya diamanati sebagai Kankemenag Kab. Grobogan.

Muh. Arifin dalam kata sambutnya mengucapkan alhamdulillah ditugaskan di Kankemenag Kab. Grobogan, karena sebelumnya harus nglajo jarak 94 Km. “Dengan di Grobogan otomatis jarak tempuh berkurang 92 Km,” begitu ungkapnya penuh syukur. Terlebih disampaikan bahwa mutasi di Grobogan ini merupakan harapan lama yang sudah diajukannya delapan belas tahun yang lalu. “ Delapan belas tahun yang lalu keinginan mutasi ke Grobogan baru kesampaian beberapa hari yang lalu,” begitu ungkapnya.

Pada akhir kata sambutnya, sebagai Kepala Kankemenag Kab. Groboga baru, Muh. Arifin mengharapkan kondusivitas kantor yang dipimpinnya. Harapannya diungkapkan dalam bahasa jawa “sing landep ora natoni”. Adapun akhir kata sambutannya, “Semoga Grobogan kondusif,” begitu harapannya.

Pada akhir acara disampaikan ungkapan pisah dan ungkapan terima kasih dari Kepala Kantor yang baru, Ketua Darma Wanita, Ketua Pokjawas, Kepala MAN, MTsN dan MIN di lingkungan Kankemenag Kab. Grobogan kepada Plt. Kepala Kankemenag Kab. Grobogan sebelumnya Tri Hidayat.

Demikian info mengenai Pisah Sambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)
Sumber : Kemenag Jateng

Pembinaan Pegawai Jajaran Kankemenag Kab. Demak

On Kamis, April 04, 2013


Demak – Drs. H. Farikhin M.Pd.I yang baru saja sepekan menjabat Kepala Kantor Kemanag Kab. Demak yang sebelumnya Kasi Mapenda di Kan Kemang Demak, setelah dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Jawa Tengah, mengadakan pembinaan Pegawai jajaran Kemenag Kab. Demak pada hari Rabu 3 April 2013 bertempat diaula Kantor Kemenag setempat.

Dalam pembinaanya Drs. H. Farikhin M.Pd.I menyampaikan :
  1. Diharapkan semua pegawai negeri sipil dijajaran Kemenag harus bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
  2. Sebagai PNS harus bisa menberikan suri tauladan, Kepala harus bisa memberikan suri tauladan pada Kasi dan pejabatnya, para Kasi dan pejabat harus bisa memberikan suri tauladan bagi staffnya, pegawai harus bisa memberikan suri tauladan pada masyarakat dimana kita tinggal.
  3. Pegawai itu yang dinilai pekerjaaanya bukan jabatannya, apa guna jabatan tinggi, pingin dihormati tetapi tidak bisa melaksanakan atau tidak bisa memfungsikan pekerjaannya.
  4. Porsi pegawai itu, profesional, proporsionalitas, kwalifikasi jelas, kesejahteraan seimbang, jadi tidak ada istilah pegawai basah dan kering, kebersamaan pegawai kita ciptakan dan kita pupuk agar tercipta keharmonisan.
Yang terakhir Drs H. Farikhin M.Pd.I berpesan : masalah pelayanan kalau itu mudah, kalua itu cepat, kenapa dipersulit, kenapa diende-ende (“diperlambat”)

Demikian info mengenai Pembinaan Pegawai Jajaran Kankemenag Kab. Demak, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)
Sumber : Kemenag Jateng

Bantuan Biaya Pendidikan Bidik Misi Kemenag / PTAI 2013

On Senin, Maret 18, 2013

abdima Bidik Misi PTAI 2013
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada tanggal 13 Maret 2013 telah mengumumkan adanya Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidik Misi Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun 2013.

Bidikmisi PTAI adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan pada mahasiswa baru pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik. Proses perekrutan Bidikmisi dimulai bersamaan pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi negeri.

Fasilitas yang akan diberikan kepada penerima program Bidik Misi ini sebagai berikut :
  1. Bantuan biaya hidup minimum sebesar Rp. 600.000 rupiah perbulan yang diberikan pada penerima secara langsung.
  2. Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan maksimum Rp. 400.000 rupiah perbulan yang dikelola oleh perguruan tinggi untuk biaya pendidikan antara lain pembayaran SPP dan biaya kursus bahasa dan keahlian yang lain.
  3. Biaya kedatangan pertama (resettlement) diberikan 1 kali pada semester 1
Adapun persyaratan pendaftaran :
1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan
    lulus pada tahun 2013.
2. Lulusan tahun 2012 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak
    bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru .
3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun.
4. Kurang mampu secara ekonomi sebagai berikut : 
    - Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali sebesar-besarnya 
      Rp. 3.000.000,00 setiap bulan.
    - Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota 
      keluarga sebesar-besarnya Rp. 750.000,00 setiap bulannya.
5. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau 
    Diploma 4. 
6. Pertimbangan khusus diberikan kepada pendaftar yang memenuhi 
    persyaratan 1 s.d. 4, serta mempunyai prestasi ko-kurikuler maupun 
    ekstra kurikuler paling rendah peringkat ke-3 di tingkat kabupaten/
    kota atau prestasi non kompetitif lain yang tidak ada pemeringkatan 
    (minimal ketua organisasi siswa sekolah/OSIS).
7. Potensi akademik dan prestasi yang dimaksud pada butir 6 
    dinyatakan dengan rekomendasi Kepala Sekolah/Madrasah atau 
    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Perguruan Tinggi Penyelenggaran (PTP) Bidikmisi PTAI di lingkungan Kementerian Agama Tahun 2013 sebanyak 52 PTAIN yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah kuota mahasiswa yang akan mengikuti program bantuan pendidikan Bidikmisi pada PTAI sebanyak 2.215 orang. Rincian mengenai Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara PTAI Tahun 2013 beserta kuotanya silahkan unduh  di sini.

Demikian info mengenai Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidik Misi PTAI Tahun 2013, Informasi lebih lanjut tentang program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi pada PTAI dapat langsung menghubungi bagian kemahasiswaan pada masing-masing PTAIN. (Abdi Madrasah)

Aksi Demo PGSI didepan Kantor Kementerian Agama Jakarta

On Senin, Maret 11, 2013

Guru-guru swasta yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) menggelar aksi di Kementerian Agama. Para guru ini mempersoalkan kebijakan pemerintah yang dinilai diskriminatif terhadap guru-guru swasta. Ketua Umum PGSI M Fatah mengatakan, pemerintah tidak membantu guru swasta untuk segera diproses penyetaraan golongan (inpassing) yang sudah menjadi amanat dalam UU Guru dan Dosen.

Peserta demo ditemui langsung oleh Nur Syam yang didampingi Sesditjen Pendis, Kamaruddin Amin. Turut hadir juga Kepala Biro Kepegawaian, Mahsusi. Setidaknya ada 3 (tiga) persoalan yang disampaikan PGSI dan disampaikan langsung oleh ketua asosiasi, Muhammad Fatah. 

Pertama, persoalan inpassing. Menurut Fatah, banyak guru-guru yang belum di-inpassing, padahal sudah lulus sertifikasi. Akibatnya, tunjangan profesi yang diberikan belum disesuaikan besarannya atau masih dipukul rata.

Kedua, persoalan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). BOS sangat penting bagi guru-guru madrasah. Namun, sudah 3 (tiga) bulan ini, guru-guru madrasah belum menerimanya.“Bagi kebanyakan guru-guru madrasah, dana BOS ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup,” kata Fatah.

Ketiga, perekrutan PNS pada masing-masing daerah tidak merata. Bagi siapa yang dekat dengan yang memiliki wewenang, maka dia-lah yang akan diangkat.“Itu semua jauh dari kata adil,” duga Fatah.

Merespon persoalan yang diajukan, Nur Syam menjelaskan bahwa masalah inpassing merupakan kewenangan Kemendikbud. Termsuk juga masalah Nomor Unik Pendidik dan Tenaga pendidikan (NUPTK) dan Nomor Registrasi Guru (NRG) adalah urusan Kemendikbud. Terkait hal itu, Kemenag akan terus mengusulkan dan mendorong kepada Kemendikbud agar proses-proses yang menyangkut guru madrasah dan kewenangannya ada di sana, bisa segera diselesaikan.
“Kami tak akan berhenti berusaha untuk menyetarakan kita (madrasah dan guru) semua. Bukti konkrit yang sudah kita lakukan adalah membentuk Panja Madrasah dan Panja Pesantren” kata Nur Syam.

Mengenai BOS, Nur Syam mengaku prihatin dengan anggaran yang masih dibintang. “Terkait urusan BOS, kami pun sedih, karena bintang belum juga berguguran, sampai hari ini. Akibatnya anggaran belum bisa dicairkan,” kata Nur Syam.

Disinggung masalah penerimaan CPNS, Kabiro Kepegawaian menjelaskan, sistem rekruitmen CPNS Kementerian Agama sudah menggunakan standari ISO. “Sistem perekrutan PNS tahun ini, sudah menggunakan standar ISO. Jadi kita lakukan perekrutan secara terbuka. Ibu/Bapak dapat memantaunya dalam website kami,” ujar Mahsusi.
*) Diolah dari berbagai sumber.

Demikian info mengenai Aksi Demo PGSI didepan Kantor Kementerian Agama Jakarta semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)