Download Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tentang Pilpres Tahun 2014

On Senin, Mei 12, 2014

Pilpres 2014
Sahabat Abdima,
Pemilu Legislatif telah kita laksanakan bersama, para wakil rakyat figur-figur pilihan telah memastikan diri untuk menempati kursinya, saya yakin sahabat semua tidak golput dan ikut berperan aktif dalam pemilihan mereka karena tentu demi masa depan bangsa dan demi masa depan kita semua rakyat indonesia.

Tahapan berikutnya setelah Pemilu legislatif adalah Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Sebagai bagian dari elemen masyarakat saya yakin banyak sekali para Abdi Madrasah yang kebetulan berperan penting dalam pemilihan umum di tahun 2014 ini termasuk dalam pilpres 2014 bulan juli nanti, baik sebagai anggota KPPS, PPS, PPK, maupun sebagai anggota Panwaslu.

Sebagai insan yang terpilih sebagai penyelenggara pemilu kita harus betul-betul memahami tugas dan wewenang kita masing-masing agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan aturan, petunjuk dan pedoman demi suksesnya pilpres 2014.

Untuk itu mari bersama-sama kita unduh dan kita fahami peraturan KPU tentang Pilpres 2014 pada link dibawah ini :
  1. Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2014, Tentang Pencalonan Dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. >>> Unduh
  2. Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2014, Tentang Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. >>> Unduh
  3. Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2014, Tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. >>> Unduh
  4. Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2014, Tentang Norma, Standar, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. >>> Unduh
  5. Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2014, Tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. >>> Unduh
  6. Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2014, Tentang Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara Bagi Warga Negara Republik Indonesia di Luar Negeri dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. >>> Unduh
  7. Peraturan KPU Nomor 21 Tahun 2014, Tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Serta Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Tahun 2014. >>> Unduh
Demikian artikel mengenai Download Peraturan KPU Tentang Pilpres Tahun 2014, selamat mempelajari dan semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Jangan Golput Karena Menjadi Golput itu Sia-Sia

On Selasa, April 08, 2014

Jangan Golput
Majelis-majelis agama menyerukan kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih agar menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab disertai sikap penuh optimisme dan tidak bersikap “golput”, demi kelangsungan pembangunan bangsa yang menempatkan agama sebagai landasan etik, moral dan spiritual.

Seruan tersebut disampaikan pada forum silaturahmi tokoh-tokoh agama dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), KWI (Konferensi Waligereja Indonesia), PGI (Persekutuan Gereja Indonesia), PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Walubi (Perwalian Buddha Indonesia) dan Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) di Jakarta, Rabu (2/4/2014) dihadiri Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Sekjen Kemenag Bahrul Hayat.

Majelis Agama juga menyerukan kepada semua partai politik agar sungguh-sungguh berlaku jujur dan adil dengan menempatkan kerukunan dan persatuan bangsa sebagai landasan utama pelaksanaan pemilu serta menghindari terjadinya pertentangan di masyarakat.

Seruan yang dibaca oleh Suhadi Sanjaya (Walubi) meminta penyelenggara pemilu agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta memegang teguh sikap amanah, adil, jujur dan bertanggungjawab, dengan berpedoman pada ketentuan hukum dan peraturan perundangan-undangan sehingga dapat dihindari kemungkinan berkurangnya nilai obyektivitas hasil pemilu 2014.

Selain itu menyerukan kepada para calon legislatif dan calon pimpinan bangsa dalam meraih dukungan harus menghindarkan diri dari perilaku buruk seperti menggunakan isu-isu primodial, mengadu domba, menggunakan politik uang dan black campaign dengan mengedepankan etika dan moral serta semangat persatuan dan solidaritas kebangsaan.

Dalam kesempatan ini, Wamenag Nasaruddin Umar mengatakan, seruan yang disampaikan majelis-majelis agama merupakan inisiatif dari tokoh-tokoh agama.

“Keterlibatan tokoh-tokoh agama dalam pemilu memberikan suasana batin yang kuat. Seruan ini perlu diapresiasi,” ujarnya.

Syaifullah Maksum, yang mewakili MUI berharap pemilu keempat di era reformasi menjadi pemilu yang betul-betul demokrasi. “Jangan sampai terjadi seperti singkatan NPWP yang diplesetkan : nomor piro wani piro,” ucapnya.

Himbauan untuk menggunakan hak pilih juga diserukan oleh sejumlah pimpinan partai politik seperti Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, dan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Emron Pangkapi, seusai acara doa bersama Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di Jagakarsa, Jakarta. 

Mereka meminta agar seluruh elemen masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan legislatif (pileg) yang akan berlangsung besok pagi Rabu (9/4/2014). Mereka juga mengatakan, suara yang diberikan masyarakat akan sangat menentukan kualitas pemimpin ke depan.

"Mari kita berikan pendidikan politik yang baik bahwa golput itu sia-sia," ujar Suhardi.

Sementara itu, Emron berharap agar angka golput dalam pemilu kali ini bisa ditekan. Kekhawatiran tingginya angka golput, kata Emron, terlihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah yang hanya sekitar 30 persen. Emron mengingatkan masyarakat untuk tidak bersikap apatis dalam memilih calon pemimpinnya. 

"Ruginya kalau kita golput, yang baik-baik dan punya gagasan yang bagus nanti tidak terpilih sehingga tak bisa menjadi pemimpin bangsa. Kalau golput, bisa terjadi sebaliknya," kata Emron. 

Pada kesempatan yang sama, Akbar Tandjung mengatakan, antusiasme masyarakat dalam mengikuti kampanye partai politik pada pemilu tahun ini terlihat menurun dibandingkan Pemilu 2009. Partisipasi tinggi masyarakat, kata dia, sangat penting dalam menjaga legitimasi pemerintahan ke depan. Pemerintahan selanjutnya harus mendapat legitimasi kuat dari masyarakat agar roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik. 

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengungkapkan, PBNU sudah sejak lama menyerukan agar masyarakat tidak golput. Said menilai, kepentingan menyukseskan perhelatan pemilu adalah agenda bersama dalam mengembangkan demokrasi di negeri ini. Ia berpendapat tingginya angka potensi golput terjadi karena faktor frustrasi terhadap calon-calon anggota dewan yang ada. 

"NU tidak mengeluarkan ini halal atau haram. Tapi, NU berharap semua masyarakat mengambil peran dalam pesta lima tahunan ini," kata Said lagi.

Demikian info mengenai Jangan Golput Karena Menjadi Golput itu Sia-Sia, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)

Demi Masa Depan Bangsa, Ayo Memilih, Jangan Golput

On Selasa, April 08, 2014

Jangan Golput
Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif tinggal satu hari lagi, tepatnya besok pagi yaitu tanggal 9 April 2014. Semua persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari, baik dilakukan oleh KPU, Panwaslu, KPUD, PPK, PPS dan mungkin pada hari ini para Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pun sudah mulai menata Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Berbagai macam cara telah dilakukan untuk kesuksesan Pemilu 2014 termasuk kirab kampanye dan sosialiasi kepada masyarakat, baik di media massa, melalui baliho, sticker dan lain sebagainya.

Maka dari itu, masyarakat harus cerdas dan mau menggunakan hak pilihnya sesuai kemurnian hatinya masing-masing. “Ayo Memilih untuk Indonesia Raya 2014.” Itulah yang harus dilakukan masyarakat pada umumnya dan khusunya Para Abdi Madrasah. Karena suara rakyat dalam Pemilu sangat menentukan nasib bangsa Indonesia, dan tentunya juga kemajuan dan kesejahteraan kita semua.

Diberbagai titik diseluruh Indonesia tidak terkecuali di pelosok desa KPU telah memasang spanduk, baliho dan poster berisi ajakan untuk memilih pada 9 April 2014. Ajakan kepada masyarakat itu menunjukkan pentingnya partisipasi rakyat Indonesia dalam menentukan pemimpinnya di 2014 ini. Dengan kata lain, tersirat bahwa Pemilu 2014 ini harus bersih dari politik uang dan jenis kecurangan lainnya yang membeli hak kita untuk memilih sesuai pilihan hati nurani kita.

Seperti di sampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdul Wahab Abdul Gofur, bahwa Pesta demokrasi pemilihan wakil rakyat yang berlangsung lima tahun sekali, harus disukseskan oleh seluruh masyarakat. Pak Wahab juga menambahkan pemilihan umum yang dilaksanakan pada 9 April wajib diikuti oleh seluruh umat muslim. Karena dalam pemilihan tersebut akan memilih pemimpin yang akan menjadi perwakilan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten/kota, provinsi, pusat dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Maskot Ayo Memilih untuk Indonesia ini merupakan representasi pesta demokrasi yang tidak boleh dilewatkan oleh siapa saja, karena menentukan Indonesia ke depannya akan seperti apa. Mulai saat ini, rakyat Indonesia yang baik harus memiliki pemikiran yang jernih dan berorientasi pada masa depan Indonesia, sehingga pada saat Pemilu 2014 ini benar-benar pilihan hati rakyat untuk meneruskan pemerintahan Indonesia.

Jangan sampai pada 9 April 2014 atau pada pemilu tahun ini, masyarakat melakukan golput dan tidak menggunakan hak pilihnya. Karena pada dasarnya, bangsa yang baik adalah bangsa yang menggunakan hak pilihnya dengan baik, bebas politik uang untuk mewujudkan Indonesia bersih dan bermartabat.

Ayo Memilih, Jangan Golput.

Demikian sekilas mengenai Demi Masa Depan Bangsa, Ayo Memilih, Jangan Golput, semoga ada manfaatnya.(Abdi Madrasah)