Kurikulum Baru Berlaku Penuh Tahun 2014

On Minggu, Januari 20, 2013

Kurikulum Baru Berlaku Penuh Tahun 2014
Seperti informasi yang pernah kami posting sebelumnya bahwa Kurikulum 2013 diterapkan pada 30 persen SD. Pemilihan penerapan hanya pada 30 persen sekolah dasar atas dasar jumlah sekolahnya yang cukup banyak yaitu sekitar 148.000 sekolah di seluruh Indonesia. Belum lagi jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tercatat sekitar 30.000. Namun, mendiknas menargetkan kurikulum baru akan berlaku 100% diseluruh Indonesia pada tahun 2014.

"Penerapan yang nggak total itu khusus untuk sekolah dasar atau SD, yakni minimal 30 persen dari SD yang ada di setiap kabupaten, tapi tahun berikutnya (2014) sudah harus 100 persen,"

Pennyataan diatas disampaikan Mendiknas dalam Sosialisasi Kurikulum 2013 di hadapan guru se-Malang Raya di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), ia juga menjelaskan penerapan minimal 30 persen itu tidak menutup kemungkinan penerapan dengan jumlah lebih dari itu.

"Kalau ada daerah yang bisa 100 persen seperti Surabaya ya silakan saja, karena penerapan 30 persen itu sifatnya minimal. Penerapan minimal itu kami lakukan karena sumber daya manusia Kemendikbud yang terbatas, tapi 2014 sudah harus berlaku total dan di seluruh Indonesia," katanya.

Kriteria 30 persen SD yang akan memberlakukan Kurikulum Baru pada tahun 2013 nanti adalah berdasarkan tiga hal :

Adapun kriteria 30% sekolah yang akan menerapkan kurikulum baru di tahun 2013 adalah berkeadilan yakni merepresentasikan sekolah negeri dan swasta, serta merepresentasikan akreditasi A, B, dan C.

Dalam sosialisasi itu, para guru umumnya siap melaksanakan kurikulum baru itu, karena Kurikulum 2013 tidak akan membuat guru menjadi sibuk dengan merancang silabus dan pola pembelajaran, karena semua dicetak oleh pemerintah sehingga efektivitas pembelajaran lebih maksimal.(Abdi Madrasah)
Sumber: ANTARA



Kurikulum 2013 diterapkan di 30 Persen SD

On Selasa, Januari 15, 2013

Kurikulum 2013 diterapkan di 30 Persen SD
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan kurikulum pendidikan 2013 tidak akan diterapkan di seluruh sekolah dasar tapi hanya dilaksanakan di 30 persen SD di Indonesia.

"Setelah melakukan rapat internal dan mendengar masukan dari publik, kurikulum 2013 tidak diterapkan di semua sekolah dasar dan hanya dilakukan di kelas I dan IV terlebih dulu," kata Nuh kepada pers di Jambi, Senin (7/1).

Mendikbud berada di Jambi untuk sosialisasi kurikulum pendidikan 2013 serta melakukan dialog dengan para kepala sekolah serta guru, juga menghadiri rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi dalam rangka memperingati hari jadi ke-56 provinsi itu.

Dikatakannya, pemilihan penerapan hanya pada 30 persen sekolah dasar atas dasar jumlah sekolahnya yang cukup banyak yaitu sekitar 148.000 sekolah di seluruh Indonesia. Belum lagi jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tercatat sekitar 30.000.

Menurutnya, jumlah sekolah ini tentu berbanding lurus dengan jumlah gurunya yang juga tercatat cukup banyak meski hanya kelas I dan IV saja.

"Populasi SD ada 148.000 sekolah belum termasuk MI. Pelatihan guru harus rampung Juni. Sebenarnya bisa dilakukan juga Agustus tapi untuk yang Juli kan tidak mungkin," katanya.

Mendikbud menjamin bahwa tidak akan ada diskriminasi sekolah dalam penerapan kurikulum baru ini. Baik sekolah yang ada di kota maupun di pedalaman tetap menjadi sasaran implementasi kurikulum baru pada Juli mendatang.

Dengan cara itu, dia mengatakan tidak terjadi penumpukan di kota semua. Negeri dan swasta serta akreditasi apapun juga berhak untuk penerapan kurikulum," jelas Nuh.

Mengenai pelaksanaan kurikulum baru 2013 untuk SMP dan SMA akan dilaksanakan untuk kelas VII dan X di semua sekolah di seluruh Indonesia seperti yang sudah dipaparkan dalam konsep uji publik.

"Untuk SMP itu diterapkan di kelas VII seluruh sekolah. Untuk SMA/SMK sasarannya kelas X seluruh sekolah juga. Hanya SD saja yang 30 persen populasi sekolah," kata Nuh.

Menurutnya, sebelum diterapkan kurikulum baru 2013, pihaknya akan melaporkan terlebih dulu kepada Wakil Presiden Boediono. (Abdi Madrasah)

Sumber: Actual


Kurikulum 2013 Pokoknya TOP

On Senin, Januari 14, 2013

Kurikulum 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meyakini Kurikulum 2013 akan mentransformasi pendidikan nasional. Perubahan yang ditawarkan Kurikulum 2013 ini membuat generasi muda Indonesia kreatif, inovatif, dan berkarakter. "Pokoknya top-lah Kurikulum 2013. Pembelajaran menekankan pada kreativitas, inovasi, dan karakter," kata Nuh dalam seminar nasional bertajuk "Strategi Mengimplementasikan Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional" di Kampus Universitas Terbuka, Tangerang, Sabtu (12/1/2013).

Nuh memaparkan pada para guru dan dinas pendidikan se-Kota Tangerang Selatan bahwa pembelajaran yang ditawarkan dalam Kurikulum 2013 juga ada pengaruhya pada perilaku sosial. "Pendekatan dalam pembelajaran yang seragam harus berubah, yang satu-satunya benar harus berubah," ujar Nuh.

Menurut Nuh, selama ini para guru hanya membuka peluang satu jawaban. Akibatnya, siswa tidak kreatif dan tidak berani berbeda. "Guru merasa selalu benar sehingga tidak mau terbuka pada cara berpikir yang berbeda," kata Nuh.

Dengan pembiasaan terbuka pada pikiran yang berbeda, kata Nuh, siswa akan belajar untuk menghargai perbedaan. "Sebab, takdir Indonesia ini kan sebagai negara multikultur. Sikap toleran harus kita bangun. Guru bisa membantu siswa memiliki toleransi yang dimulai dari pembelajaran di ruang kelas," papar Nuh (Abdi Madrasah)

Sumber : Kompas