Integrasi Sistem Interface PDSPK Kemdikbud Dengan EMIS Ditjen Pendidikan Islam

On Senin, April 25, 2016

Sahabat Abdima,
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa Data EMIS dikelola unit khusus pengelola pendidikan Islam di lingkungan Kementerian Agama saat ini telah digunakan sebagai data rujukan yang akurat, valid dan diakui oleh Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) serta diharapkan dapat menyediakan data dan sistem informasi yang bermutu bagi seluruh stakeholder Ditjen Pendidikan Islam. Pada tiap-tiap Direktorat di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam bekerja berdasarkan data, tidak mungkin ada perencanaan dan pelaksanaan tanpa adanya data yang menjadi dasar pertimbangan (baseline).

Integrasi Sistem Interface PDSPK Kemdikbud Dengan EMIS Ditjen Pendidikan Islam

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pengelolaan data referensi peserta didik dan ketenagaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Agama maka direncanakan akan dilakukan integrasi sistem interface pengelolaan data tersebut, khususnya antara PDSPK (pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan) kemdikbud dengan EMIS (Education Management Information System) Ditjen Pendidikan Islam.

Dengan adanya integrasi kedua sistem ini diharapkan akan mampu mendongkrak kinerja pengelolaan data pendidikan kedua Kementerian baik dalam aspek kebijakan teknis, pengumpulan, pengolahan, penyajian, pendayagunaan, pelayanan, koordinasi, fasilitasi hingga validasi verifikasi dan integrasi.

Adapun data referensi yang dimaksud dan dikelola oleh Kemdikbud dan Kemenag (Ditjen Pendidikan Islam), meliputi nomor identitas yang terverifikasi dan tervalidasi keabsahannya, yakni antara lain :
  1. NPSN (Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional);
  2. NISN (Nomor Induk Siswa Nasional);
  3. NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan); dan
  4. NPYP (Nomor Pokok Yayasan Pendidikan).
Lebih-lebih untuk meningkatkan kualitas data, Kemdikbud dan Kemenag (Ditjen Pendidikan Islam) akan melakukan integrasi sistem interface data transaksi dalam satu mekanisme pengelolaan data, contoh diantaranya : data tunjangan guru, data rehab, data KIP, data ijazah, data BOS, data Ujian Nasional baik yang dikelola oleh Kemenag, Kemdikbud, SNMPTN, BAN-SM, TNP2K.
Sumber : Diolah dari Situs Ditjen Pendis

Demikian info mengenai Integrasi Sistem Interface PDSPK Kemdikbud Dengan EMIS Ditjen Pendidikan Islam, semoga saja apa yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan barang tentu memberi dampak positif dan kemanfaatan bagi Ditjen Pendis pada umumnya dan Madrasah pada khususnya._Abdi Madrasah

Sains, Gerhana Matahari, Dan Tata Cara Shalat Gerhana

On Selasa, Maret 08, 2016

Sahabat Abdima,
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, tidaklah terjadi gerhana karena kematian seseorang, tidak pula karena kelahiranya, maka jika kalian melihat gerhana, berdo'alah kepada Allah, bertakbir, sholat dan bersedekah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan data astronomis bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 bertepatan tanggal 29 Jumadil Ula 1437 H, disebagian wilayah Indonesia akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) dan disebagian yang lain akan terjadi Gerhana Matahari Sebagian (GMS).

Sains, Gerhana Matahari, Dan Tata Cara Shalat Gerhana

Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi pada wilayah Palembang, Tanjung Pandan, Muko-muko, Palangkaraya, Balik Papan, dan Ternate. Sedangkan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) akan terjadi pada wilayah Padang, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Aceh.

Bagi kita, umat Islam disunahkan untuk menunaikan Shalat Gerhana Matahari (Kusuf) oleh karena itu Kementerian Agama menghimbau umat Islam untuk melaksanakan Shalat Sunnah Gerhana Matahari atau Shalat Kusuf.

Berikut dibawah ini Tata Cara Shalat Gerhana :
  1. Niat di dalam hati (saya niat shalat sunnah gerhana matahari/kusuf dua rakaat karena Allah Ta'ala);
  2. Takbiratul ihram;
  3. Baca do'a iftitah, berta'awudz, lalu baca Al-Fatihah dan surat yang panjang dengan tidak dikeraskan suaranya;
  4. Ruku' sambil memanjangkanya;
  5. Bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan Sami'Allahu Liman Hamidah, Rabbana wa lakalhamd';
  6. Setelah i'tidal, membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang (lebih singkat dari yang pertama);
  7. Ruku' kembali (lebih pendek dari ruku' sebelumnya);
  8. I'tidal;
  9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku' lalu duduk diantara dua sujud dan sujud kembali;
  10. Bangkit dari sujud, lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'aat pertama (bacaan dan gerakanya lebih singkat dari sebelumnya);
  11. Tasyahud;
  12. Salam;
  13. Setelah salam, Imam menyampaikan khutbah kepada para jama'ah yang berisi anjuran berdzikir, berdo'a, beristigfar, sedekah, dan hal baik lainya.

Demikian mengenai Sains, Gerhana Matahari, Dan Tata Cara Shalat Gerhana, informasi ini bersumber dari Pusat Informasi dan Humas Kemenag RI, semoga ada manfaatnya._Abdi Madrasah

Ditjen Pendis Terbitkan Buku Madrasah Mencetak Generasi Emas

On Selasa, Februari 09, 2016

Sahabat Abdima,
Beragam prestasi terus dihasilkan oleh siswa-siswi Madrasah, baik ditingkat Nasional maupun internasional. Dari hari ke hari, Madrasah identik dengan prestasi. Beragam prestasi itu tak hanya datang dari anak-anak yang belajar di Madrasah Negeri, tetapi juga Madrasah Swasta.

Oleh karena itu bersamaan dengan Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif, buku yang berisi 25 Nama Guru Madrasah Inspiratif rekomendasi Kementerian Agama yang mencatat spirit pengabdian yang luar biasa dari para guru Madrasah diberbagai daerah di Indonesia. Menteri Agama RI beliau Bapak Lukman Hakim Saifuddin juga melaunching buku yang berjudul "Madrasah Mencetak Generasi Emas".

Madrasah Mencetak Generasi Emas

Dalam pengantarnya, Tim Penulis Buku Madrasah Mencetak Generasi Emas ini menyampaikan bahwa Penulisan buku ini dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada para siswa yang saat ini masih sedang belajar di Madrasah. Para Guru dan Kepala Madrasah juga layak membaca kisah sukses para alaumni Madrasah ini untuk ditularkan kepada siswa-siswi mereka di berbagai daerah di Indonesia.

Para siswa yang berprestasi tidak harus berasal dari Madrasah Unggulan,atau Madrasah yang berada di pusat kota, atau Madrasah yang berstatus Negeri. Buku ini mencatat bahwa para siswa Madrasah di berbagai pelosok tanah air juga bisa tampil ke pentas nasional maupun Internasional.

Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam beliau Bapak Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA dalam sambutanya pada buku ini antara lain beliau menyampaikan, Buku "Madrasah Mencetak Generasi Emas" ini hanya berhasil merekam 25 siswa-siswi yang berprestasi. Ada ribuan siswa-siswi Madrasah lainya yang memiliki prestasi serupa atau bahkan lebih baik. Tapi ini hanyalah awal kita untuk memberikan informasi kepada mereka yang belum berprestasi. Kita berharap semua anak Madrasah mengambil spirit yang telah diperlihatkan teman-temannya melalui prestasi yang sudah diraihnya.

Untuk melihat dan membaca kisah para generasi emas Madrasah, silahkan mengunjungi situs Ditjen Pendis karena telah dipublikasikan dalam bentuk e-paper, atau untuk lebih mudahnya silahkan buka tautan dibawah ini :
MADRASAH MENCETAK GENERASI EMAS

Kita semua berharap Madrasah akan terus dan terus mencetak lulusan-lulusan yang terbaik, yang akan menghadirkan kembali masa kejayaan Islam dan mencetak para generasi Emas bangsa ini.

Demikian info mengenai Ditjen Pendis Terbitkan Buku Madrasah Mencetak Generasi Emas, Semoga Madrasah Lebih Baik sehingga Lebih Baik Madrasah._Abdi Madrasah

Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif

On Minggu, Januari 31, 2016

Sahabat Abdima,
Pada beberapa waktu yang lalu Menteri Agama RI beliau Bapak Lukman Hakim Saifuddin telah melaunching sebuah buku yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam  Kementerian Agama dengan judul Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif.

Buku yang berisi 25 Nama Guru Madrasah Inspiratif yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama dan berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta ini mencatat spirit pengabdian yang luar biasa dari para guru Madrasah diberbagai daerah di Indonesia.

Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif

Di dalam kalimat-kalimat pengantarnya, Direktur Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, MA mengatakan :

Buku "Keteladanan Sosok Para Guru Madrasah Inspiratif" ini berusaha merekam kerja keras pada Kepala dan Guru Madrasah dalam memajukan Madrasahnya. Beliau berharap buku semacam ini bisa menginspirasi, patut menjadi percontohan dan sekaligus penyemangat bagi guru-guru lain diberbagai daerah di Indonesia.

Berikut ini daftar Nama Guru Madrasah yang terdapat dalam buku "Keteladanan Sosok Para Guru Madrasah Inspiratif" yang diterbitkan oleh Direktorat jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama :
  1. Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd : Arsitek Madrasah Berkelas Dunia;
  2. Hj. Nibras OR Salim : Kreator RA Modern;
  3. No'man Afandi, S.Pd : Antarkan Siswa Madrasah Swasta ke Pentas Internasional;
  4. Drs. H. Nursalim, M.Pd.I : Pelopor Madrasah Riset, 9 Penemuan Baru Telah Dipatenkan;
  5. Drs. Sumarno : Menempuh Perjalanan 115 KM Setiap Hari di Papua;
  6. Hendro Murjoko, M.Pd : Teladan di Mataram Teladan;
  7. TGH Juaini, M.H, Lc : Penerima Penghargaan Internasional Ramon Magsaysay;
  8. Dra. Hj. Sarkiah Hasiru, M.Si : Juara Kompetisi Kepala SLTA, Centre School-nya Menjadi Idola;
  9. Endra Irawati, S.Pd.I : Guru Muda Berprestasi dari Tanah Bugis;
  10. Ismail Z. Betawi, S.Pd : Wujudkan Madrasah Ekslusif di NTT;
  11. H. Abdul Jalil : Peintis MIN, MTsN, dan MAN Model di Malang;
  12. Dra. Jetty Maynur, M.Pd : Ustadzah yang Merintis dan Membawa Madrasah ke Tigkat Internasional;
  13. Widya Lestari, SE, M.M : Pencetus umah Belajar Akar Ilalang;
  14. Joko Miranto : Sosok Low Profile di Balik Sukses MAN IC Gorontalo;
  15. Vera kartina, S.Pd : Kembangkan Madrasah di Daerah Minoritas;
  16. Najmah Katsir, M.Pd : Mengubah Kelemahan Menjadi Peluang;
  17. Drs. H. Muliardi, M.Pd : Mengantarkan Madrasahnya Menjadi yang Terbaik Tingkat Nasional;
  18. Nasrudin Latif, S.Pd.I : Sang Guru blogger, Mengatasi Kerumitan Birokrasi;
  19. Dr. H. Ahmad Zaenuri, M.Pd.I : Madrasah Ungglah: Mimpi Anak petani yang Menjadi Kenyataan;
  20. Diah Wijiastuti, S.S : Guru Madrasah Spesial Bahasa Jepang;
  21. Drs. Suhardi, M.Pd.I : Menyulap Madrasah Biasa menjadi Luar biasa;
  22. Drs. Tugi Hartono : Terlibat Proyek Kolaborasi Majalah Digital dengan 36 Negara;
  23. Zahril, S.Pd.I : Merintis dan Mengembangkan Pendidikan di Daerah Terpencil;
  24. Farida Halalutu, S.Pd.I : Selalu Ingin Madrasahnya Tampil di Depan dan Menjadi Unggulan;
  25. Nisih Rahayu, S.Pd.I : Mendidik di Tengah Keterbatasan.
Ke-25 guru inspiratif diatas tak pernah berhenti berproses, mereka terus belajar dan menimba ilmu, melakukan studi banding guna mewujudkan impianya. Untuk melihat dan membaca kisah mereka selengkapnya, rekan-rekan guru Madrasah dapat mengunjungi situs Ditjen Pendis karena telah dipublikasikan dalam bentuk e-Paper Buku Pendis, atau untuk lebih mudahnya silahkan buka tautan dibawah ini.
PARA SOSOK GURU MADRASAH INSPIRATIF

Jika tertarik dengan buku diatas dan ingin membacanya secara offline, silahkan unduh file Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif dalam bentuk format file pdf DOWNLOAD DISINI.

Diluar 25 nama guru inspiratif yang tertulis dalam buku ini, tentunya masih banyak sekali guru madrasah inspiratif yang belum terpublikasi dimana kreasi, inovasi, dan prestasi mereka menandai permulaan sebuah era emas pendidikan islam di Indonesia.

Demikian info mengenai Buku Keteladanan Para Sosok Guru Madrasah Inspiratif, semoga ada manfaatnya dan bagi para Guru Madrasah inspiratif kami ucapkan selamat dan teruslah berjuang, berkarya, dan berkontribusi untuk Madrasah tercinta._Abdi Madrasah

Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS Di Verifikasi Untuk Di Cairkan

On Minggu, Januari 24, 2016

Sahabat Abdima,
Berdasarkan jadwal yang telah disebutkan pada surat Edaran Ditjen Pendis Kemenag RI Nomor : DJ.I.I/2/HM.01/64/2016 tanggal 14 Januari 2016 terkait Audit program Inpassing Guru Madrasah Bukan Pegawai Negeri Sipil tahun 2016 bahwa saat ini masih berlangsung proses audit dan verifikasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian RI di masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS

Program Inpassing GBPNS pada Kemenag berdasar pada Permendiknas Nomor 22/2010 tentang Perubahan atas Permendiknas Nomor 47/2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan PNS (GBPNS) dan Angka Kreditnya. Dengan terbitnya Permendiknas Nomor 22/2010 yang memberikan kewenangan Kemenag untuk meng-inpassing guru-guru madrasah, barulah kemudian seluruh guru madrasah yang memenuhi syarat yang belum ter-inpassing oleh Kemendiknas mengajukannya kepada Kementerian Agama untuk mendapatkan SK Inpassing, proses ini dimulai tahun 2011 silam.

Syarat administrasi bagi guru Madrasah Bukan PNS untuk dapat mengikuti program inpassing antara lain :
  1. Berijasah minimal S-1, kecuali bagi mereka yang telah lulus sertifikasi;
  2. Sebagai guru tetap pada satuan pendidikan formal;
  3. TMT minimal Desember 2005 dan terus menjadi guru sampai sekarang;
  4. Usia maksimal 59 tahun ketika diusulkan;
  5. Memiliki NUPTK;
  6. Memiliki beban tugas 24 JPL/minggu.
Inpassing sebagai proses penyetaraan kepangkatan, golongan, dan jabatan fungsional GBPNS dengan kepangkatan, golongan, dan jabatan guru PNS bertujuan untuk menertibkan administrasi, pemetaan guru dan kepastian pemberian tunjangan yang menjadi hak GBPNS tak terkecuali bagi Guru Madrasah Bukan PNS. Guru Madrasah Bukan PNS yang telah lulus sertifikasi, dan telah mendapatkan SK Inpassing maka kepangkatan yang didapatkan dari hasil inpassing dijadikan sebagai acuan besaran pembayaran tunjangan profesi dan tunjangan khusus.

Tunjangan Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS di rencanakan akan mulai dicairkan pada tahun anggaran 2016 oleh karena itu agar dalam proses pencairannya dapat tepat guna, tepat jumlah dan tepat sasaran maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggandeng Inspektorat Jenderal Kementerian RI untuk melakukan verifikasi data inpasing Guru Non-PNS (GBPNS) bagi Guru Madrasah.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Demikian info mengenai Inpassing Guru Madrasah Bukan PNS Di Verifikasi untuk di cairkan, semoga prose audit dan atau verifikasi berjalan lancar sehingga pada tahun anggaran 2016 ini tunjangan Inpassing bagi Guru Madrasah Bukan PNS dapat tercairkan._Abdi Madrasah

Sambutan Menteri Agama RI Pada Peringatan HAB Ke-70 Kementerian Agama RI Tahun 2016

On Jumat, Januari 01, 2016

Sambutan Menteri Agama RI Pada Peringatan HAB Ke-70 Kementerian Agama RI Tahun 2016

JAKARTA, 3 JANUARI 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saudara-saudara aparatur Kementerian Agama di seluruh Tanah Air yang saya banggakan,

Hari ini dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kita memperingati Hari Amal Bakti Ke-70 Kementerian Agama RI.

Tujuh puluh tahun yang lalu, Kamis 3 Januari 1946 bertepatan dengan 29 Muharam 1364 Hijriyah, Kementerian Agama secara resmi berdiri dan pemerintah mengangkat Menteri Agama yang pertama almarhum Haji Mohammad Rasjidi. Pembentukan Kementerian Agama dalam Kabinet Sjahrir berdasarkan usulan Komite Nasional Indonesia Pusat adalah sebuah keputusan politik yang bersejarah dan bernilai strategis bagi bangsa dan negara kita.

Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi membela kemerdekaan dan merubuhkan sendi-sendi penjajahan. Kementerian Agama saat itu turut hijrah ke Yogyakarta mengikuti pindahnya ibukota Republik Indonesia. Sejarah menjadi saksi bahwa peran Kementerian Agama tidak pernah absen dalam seluruh kabinet pemerintahan, termasuk di masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat tahun 1948 sampai 1949. Semoga perjuangan, pengorbanan dan pengabdian para pendiri dan pembangun Kementerian Agama mendapat balasan yang layak di sisi Allah.

Pada kesempatan ini, saya berharap seluruh keluarga besar Kementerian Agama bisa mensyukuri dan memaknai perjalanan tujuh puluh tahun kementerian ini, dengan menjaga dan memelihara warisan para pendahulu serta mengembangkannya dalam menjawab tantangan kontemporer.

Saudara-saudara hadirin yang berbahagia,
Kementerian Agama hadir sebagai penjelmaan cita-cita dan kepribadian bangsa Indonesia yang religius. Eksistensi Kementerian Agama merefleksikan “hadirnya negara” untuk memberi jaminan terhadap kehidupan beragama dan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan untuk beribadat sesuai keyakinan yang dianutnya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia sekalipun bukan negara agama, namun bukanlah negara sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara. Negara melalui Kementerian Agama memfasilitasi pelayanan keagamaan bagi setiap warga negara secara adil dan proporsional, seperti pelayanan pencatatan nikah, talak dan rujuk, termasuk pada waktu itu peradilan agama, selain itu penerangan agama, pendidikan agama, pelayanan ibadah haji serta pembinaan kerukunan antar-umat beragama.

Saudara-saudara yang berbahagia,
Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama membawa pesan kepada kita semua untuk bersamasama mewujudkan supremasi nilai-nilai ke-Tuhanan dan keagamaan sebagai spirit pembangunan bangsa yang tidak dapat tergantikan. Sesuai dengan tema, “Meneguhkan Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama yang Bersih dan Melayani”, peringatan Hari Amal Bakti diharapkan memperkuat komitmen aparatur Kementerian Agama terhadap Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong di era revolusi mental sekarang ini.

Seiring dengan itu, saya mengajak kita semua, mari mewujudkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan. Setiap pejabat dan birokrat hakikatnya adalah pamong, khadim dan pelayan masyarakat, bukan pangreh dan priayi dalam struktur budaya kolonial dan feodal.

Dalam beberapa tahun terakhir Kementerian Agama telah melakukan percepatan Reformasi Birokrasi yang menghasilkan peningkatan kinerja cukup signifikan. Kementerian Agama telah menerapkan audit kinerja, meningkatkan akuntabilitas publik, menata kedisiplinan pegawai, mencegah potensi terjadinya korupsi serta mengembangkan pelayanan berbasis teknologi informasi. Sejalan dengan itu, saya mengajak saudara sekalian marilah menjadi pelaku dan inspirator perubahan ke arah perbaikan, tanpa lupa jati diri.

Saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran aparatur di seluruh Indonesia yang telah menunjukan loyalitas, prestasi kerja dan dedikasi dalam upaya membangun sistem birokrasi modern dan profesional yang menjadi tujuan kita bersama. Perubahan harus dilakukan dengan membangun sistem, sebagaimana ungkapan bijak menyatakan, “Dalam sistem yang baik, orang yang tidak baik menjadi orang baik. Tapi dalam sistem yang buruk, orang yang baik bisa menjadi tidak baik.”

Semua langkah dan upaya Reformasi Birokrasi bukan saja untuk meminimalisir penyimpangan dan malpraktik birokrasi, tetapi sekaligus untuk menciptakan lingkungan positif bagi setiap orang untuk berkarya dan berprestasi sesuai bidang dan kompetensinya. Birokrasi dituntut untuk berpikir out of the box serta melakukan perubahan guna meraih kebaikan dan kemaslahatan yang lebih luas.

Sebagai institusi yang membawa nama “agama”, orientasi kerja sebagai pejabat dan aparatur Kementerian Agama haruslah mencerminkan kemuliaan agama. Para pejabat dan aparatur Kementerian Agama di manapun harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran, sikap amanah, karakter dan perilaku baik di tengah masyarakat, di mana antara kata dan perbuatan haruslah sejalan.

Saudara-saudara yang berbahagia,
Dari waktu ke waktu tantangan kehidupan bangsa dan pembangunan bidang agama semakin kompleks seiring perubahan masyarakat yang sangat dinamis dalam lingkup nasional dan global. Fenomena liberalisme, materialisme dan ekstrimisme yang merasuk ke dalam tatanan kehidupan bangsa kita bila tidak diantisipasi bisa menjadi ancaman terhadap kehidupan beragama, ketenteraman keluarga dan stabilitas masyarakat.

Sejalan dengan visi Kementerian Agama, yaitu “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.”, maka strategi pembangunan bidang agama dan pembinaan kerukunan antar-umat beragama diarahkan pada upaya membina, melindungi, melayani dan memberdayakan umat beragama serta mendukung kegiatan keagamaan.

Menyangkut kerukunan antar-umat beragama, Indonesia menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola kemajemukan. Pengembangan konsep toleransi dan kerukunan beragama di negara kita dilakukan tanpa membenturkannya dengan kemerdekaan memeluk agama dan keimanan masingmasing agama. Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hakhaknya sendiri.

Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas dan tirani minoritas. Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.

Saudara-saudara sekalian,
Kementerian Agama ke depan perlu mempertajam fokus program dan memperkuat sinergi dengan segenap pemangku kepentingan. Kementerian Agama yang memiliki satuan kerja (satker) paling banyak di antara semua kementerian/lembaga, memberi kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan bangsa, pembangunan manusia dan kebudayaan Indonesia.

Program-program Kementerian Agama memberi andil yang besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan agama di Indonesia bukanlah penghambat modernisasi dan toleransi, tetapi justru pendorong kemajuan dan perekat integrasi bangsa. Kementerian Agama bahkan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengaturan pengelolaan zakat, wakaf, pengelolaan dana haji serta potensi ekonomi keagamaan lainnya.

Salah satu masalah sosial yang kini dihadapi bangsa dan terkait dengan peran Kementerian Agama, ialah penanganan rapuhnya ketahanan keluarga yang terlihat dari tingginya angka perceraian. Untuk itu mulai tahun ini Kementerian Agama meluncurkan program Kursus Pranikah bermitra dengan organisasi masyarakat, seperti BP4, organisasi keagamaan dan lainnya. Kita semua menyadari kualitas keluarga menentukan kualitas bangsa.

Saudara-saudara sekalian,
Sebelum mengakhiri sambutan ini, perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap mitra Kementerian Agama atas segala dukungan dan kerjasamanya menyukseskan program pembangunan bidang agama.

Kepada seluruh keluarga besar Kementerian Agama saya berpesan; mari memupuk idealisme dan semangat bekerja, mengasah modal intelektual, kepekaan sosial, memperkokoh persaudaraan dan penghayatan spirit Ikhlas Beramal sebagai landasan keluhuran kerja. Tunjukkan keprofesionalan dan keteladanan dalam bekerja sebagai ibadah. Wajah Kementerian Agama adalah wajah umat dan wajah kita semua.

Saudara-saudara sekalian,
Demikian amanat saya dalam memperingati hari yang bersejarah ini. Dirgahayu 70 Tahun Kementerian Agama Republik Indonesia. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, melimpahkan rahmat, taufiq dan inayah-Nya kepada kita semua.

Sekian dan terima kasih.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Wallahul muwaffiq ila aqwami thariq
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 3 Januari 2016
Menteri Agama RI

Lukman Hakim Saifuddin


Tentang Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-70 Kementerian Agama RI Tahun 2016

On Jumat, Desember 25, 2015

Sahabat Abdima,
Kementerian Agama telah mengarungi perjalanan selama 70 tahun sejak didirikan pada 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama Pertama almarhum Haji Mohammad Rasjidi. Pemerintah membentuk Kementerian Agama sesuai usulan sejumlah tokoh ulama dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang menghendaki dalam negara Indonesia yang merdeka urusan agama ditangani oleh kementerian tersendiri.

Dalam rangka pelaksanaan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama RI ke-70 Tahun 2016, Kementerian Agama dalam hal ini Sekretariat Jenderal Kementerian Agama telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: B.VI/1/HM.03/5414/2015 Tentang Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-70 Kementerian Agama RI Tahun 2016.

Beberapa point informasi yang disampaikan kepada seluruh satuan kerja baik pusat maupun daerah dalam suat tersebut antara lain :
  1. Tema HAB : Meneguhkan Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama yang Bersih dan Melayani
  2. Tagline : Kementerian Agama Berintegritas
  3. Logo HAB 2016 :
Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-70 Kementerian Agama RI Tahun 2016

Filosofi logo :
  • Warna oranye : Keramahan, kehangatan, aktifitas, keadilan, gerak cepat, responsif, independensi dan menunjukkan kesan kuat pada elemen yang ditonjolkan;
  • Warna Hijau : Clean, membumi, kesuburan, keseimbangan dan daya tahan;
  • Tanda Contreng : Simbol intenasional untuk service excellent (pelayanan prima);
  • Tangan Terbuka : Bersih dan jujur, open minded, empati, siap melayani/ membantu;
  • Huruf i yang bersambung dengan huruf l bermakna : lurus, tidak neko-neko, saling terkait pusat daerah berstandar sama.
Surat Edaran Nomor: B.VI/1/HM.03/5414/2015 Tentang Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-70 Kementerian Agama RI Tahun 2016 silahkan unduh DISINI